Islamofobia di Austria Meningkat, Paling Banyak Terjadi di Sekolah
- MoroccoWorldNews
Wina – Islamofobia pada tahun lalu menjadi yang tertinggi di Austria, menurut sebuah laporan yang dirilis pada Senin, 27 Mei 2024.
Laporan tahunan Pusat Dokumentasi Islamofobia dan Rasisme Anti-Muslim mempublikasikan laporan ini di situs webnya.
Dikatakan bahwa jumlah kasus yang dilaporkan telah meningkat, terutama sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Selain itu, kasus terbanyak tercatat pada Oktober hingga Desember dibandingkan sembilan bulan pertama tahun 2023.
"Tempat pertama di mana lebih banyak kasus Islamofobia dilaporkan adalah sekolah," kata laporan itu, dikutip dari ANews, Selasa, 28 Mei 2024.
Selain itu, di sektor pendidikan, insiden anti-Muslim dilaporkan oleh orang tua, murid dan guru.
Secara keseluruhan, 66,7 persen kasus yang terdokumentasi terjadi secara online dan 33,7 persen secara offline.
Sekitar 87,8 persen kasus yang didokumentasikan secara online berkaitan dengan penyebaran kebencian.
Umat ??Islam direndahkan dan dibandingkan dengan binatang dalam komentar online, menurut laporan tersebut.
"Banyak juga yang menganggap bahwa tanggung jawab anti-Semitisme adalah tanggung jawab umat Islam," katanya.
Dikatakan bahwa 40,8 persen dari seluruh kasus yang dilaporkan melibatkan perlakuan tidak setara dan 19,5 persen melibatkan penghinaan. Penyebaran kebencian mencapai 8,9 persen dan 2,6 persen melibatkan serangan fisik.
Sisa insiden dibagi ke dalam kategori vandalisme (7,5 persen), kekerasan polisi (7,3 persen), ancaman berbahaya (3,2 persen), hasutan kebencian (1,8 persen), intimidasi dan penguntitan (0,8 persen) dan lainnya (7,7 persen).
Dalam laporannya, pusat dokumentasi menekankan bahwa statistiknya hanyalah gambaran singkat dan jumlah kasus sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.
Organisasi tersebut melihat angka-angka tersebut sebagai perkembangan yang mengkhawatirkan yang semakin berkontribusi terhadap perpecahan dalam masyarakat.
Oleh karena itu, pusat dokumentasi menyerukan perhatian lebih besar terhadap Islamofobia.