Helikopter Ebrahim Raisi Ditembak Jatuh? Laporan Penyelidikan Pertama Iran Keluar
- (Foto AP/Vahid Salemi)
VIVA Dunia – Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran telah merilis laporan penyelidikan pertamanya oleh tim yang dikirim untuk menyelidiki lokasi jatuhnya pesawat. Iran pada hari Kamis, 23 Mei 2024 kemarin baru saja merilis laporan pertama penyelidikan atas insiden kecelakaan helikopter yang menewaskan presiden Ebrahim Raisi dan tujuh orang lainnya.Â
Hal ini mengisyaratkan bahwa tidak ada gangguan eksternal dan mengatakan helikopter mengikuti jalur yang dituju sebelum jatuh. Lantas, kira-kira apa penyebab helikopter Ebrahim Raisi jatuh?
Scroll selengkapnya ulasan berikut ini.
Apa Penyebab Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh?
- Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran telah merilis laporan penyelidikan pertamanya oleh tim yang dikirim untuk menyelidiki lokasi jatuhnya pesawat pada hari Senin, lapor Press TV. Helikopter sedang mengikuti rute yang direncanakan ketika jatuh di daerah pegunungan dan tidak ada penyimpangan, kata laporan itu.
- Pesawat tersebut terbakar saat terjadi benturan, namun puing-puingnya tidak menunjukkan tanda-tanda lubang peluru atau kerusakan serupa, tambahnya. Drone Iran menemukan lokasi jatuhnya pesawat pada pukul 05:00 pagi (waktu setempat) pada hari Senin, dan tim pencari tiba tak lama setelahnya.
- Komunikasi sebelum kecelakaan antara pesawat dan pengawas darat berjalan normal, kata laporan penyelidikan investigasi.
Ebrahim Raisi dimakamkan di Tempat Suci Imam Reza
Iran menguburkan presiden Ebrahim Raisi pada hari Kamis, 23 Mei 2024 di tempat suci Syiah negara itu. Raisi, yang tewas dalam kecelakaan helikopter bersama menteri luar negeri dan enam orang lainnya, dimakamkan di sebuah makam di Kuil Imam Reza di Masyhad.
Kuil ini adalah situs ziarah penting bagi Muslim Syiah, menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya. Raisi adalah politisi terkemuka pertama di negara itu yang dimakamkan di kuil tersebut. Ayah mertuanya menjabat sebagai imam salat Jumat di kota itu.
Siapa Pengganti Ebrahim Raisi?
Raisi, yang berusia 63 tahun, telah dibahas sebagai calon penerus pemimpin tertinggi Iran, Khamenei yang berusia 85 tahun. Menyusul kecelakaan tragis yang terjadi pada hari Minggu, Mohammad Mokhber, yang sebelumnya merupakan sosok yang relatif tidak dikenal sebagai wakil presiden pertama, telah mengambil posisi sebagai penjabat presiden di Iran.
Negara ini telah menjadwalkan pemilihan presiden berikutnya pada tanggal 28 Juni. Saat ini, tidak ada kandidat terdepan di antara para pemimpin politik Iran untuk menjadi presiden. Khususnya, tidak ada kandidat yang jelas dari komunitas ulama Syiah, yang berbeda dengan latar belakang mendiang presiden Raisi.