Terkena Sanksi Amerika Serikat, Iran Terjebak dengan Helikopter Tua

Penampakan Helikopter Presiden Iran Alami Kecelakaan
Sumber :
  • (Ali Hamed Haghdoust/IRNA melalui AP)

VIVA –  Presiden Iran Ebrahim Raisi dan beberapa tokoh penting Iran meninggal dunia setelah helikopter yang mereka tumpangi terlibat kecelakaan di hutan dekat perbatasan Azerbaijan, Minggu 19 Mei 2024.

Donald Trump Ultimatum BRCIS yang Mau Ganti Mata Uang Dolar AS

Helikopter Presiden Raisi dan dua helikopter lainnya sedang dalam perjalanan ke kota Tabriz, setelah melakukan kunjungan dari Azerbaijan untuk meresmikan Bendungan Qiz Qalasi di perbatasan kedua negara.

VIVA Militer: Bangkai helikopter Bell 212 yang ditumpangi Presien Iran

Photo :
  • independent.co.uk
Prabowo Optimis Kepemimpinan Presiden Terpilih Trump Bawa Terobosan Positif

Setengah jam setelah penerbangan Presiden Iran dan rombongan, helikopter Raisi kehilangan kontak dengan dua helikopter lainnya.

Diduga cuaca buruk menjadi faktor utama penyebab kecelakaan, saat itu terdapat kabut tebal yang menghalangi pandangan menjadi terbatas.

5 Legislator AS dari Partai Demokrat Kompak Terima Ancaman Bom di Rumahnya

Di samping itu, Amerika Serikat diduga ikut andil dalam kecelakaan tersebut, helikopter buatan AS berjenis Bell 212 yang dinaiki Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongan sudah berusia tua, dilansir dari kantor berita Al Jazeera, helikopter itu sudah beroperasi sejak 1960-an.

Hal ini karena konflik yang terjadi antara Amerika Serikat dengan Iran, di mana Amerika Serikat memberikan sanksi kepada Iran terkait program nuklir dan dukungan poros perlawanan.

Sanksi terhadap Iran sejak tahun 1979 itu membuat Amerika Serikat melarang impor pesawat baru termasuk untuk memperoleh suku cadangnya.

Sejak itu kecelakaan pesawat terus terjadi, menurut data dari Bureau of Aircraft Accident Archives (B3A) yang berbasis di Jenewa Swiss, tercatat lebih dari 2.000 orang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat di Iran selama 1979-2003.

Sedangkan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menegaskan, tidak ada keterlibatan Amerika Serikat dalam insiden kecelakaan tragis itu.

“Amerika Serikat tidak ambil bagian dalam kecelakaan itu. Itu faktanya, jelas dan sederhana," kata Austin, dikutip dari Alarabiya, Rabu, 22 Mei 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya