Israel Bantah Terlibat Dalam Insiden Jatuhnya Helikopter Presiden Iran

Penampakan Helikopter Presiden Iran Alami Kecelakaan
Sumber :
  • (Ali Hamed Haghdoust/IRNA melalui AP)

Tel Aviv – Para pejabat Israel membantah terlibat dalam insiden jatuhnya helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi beserta rombongannya, Minggu, 19 Mei 2024.

Penghancuran Bangunan Jadi Komponen Utama Israel Jajah Palestina, Menurut Laporan Uni Eropa

Pejabat Israel menyatakan bahwa pihaknya tidak ada hubungannya dengan kecelakaan Raisi. "Pesan yang dikirim Israel ke negara-negara di dunia adalah bahwa Tel Aviv tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut," kata para pejabat Israel yang tidak diketahui namanya, dikutip dari Middle East Monitor, Senin, 20 Mei 2024.

Sebelumnya, televisi Iran mengatakan bahwa sebuah helikopter yang membawa Presiden Raisi dan rombongannya terpaksa melakukan “pendaratan keras” di Provinsi Azerbaijan Timur.

Senat AS Gagal Stop Penjualan Senjata Perang ke Israel tapi Teguran Keras untuk Biden

Pencarian Helikopter Presiden Iran

Photo :
  • (Azin Haghighi/Kantor Berita Moj melalui AP)

Raisi diketahui sedang dalam perjalanan kembali dari Azerbaijan setelah meresmikan bendungan perbatasan bersama dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.

Israel Tahan 270 Anak Palestina dengan Kondisi Memprihatinkan, Menurut Komisi Urusan Tahanan

Media Iran melaporkan bahwa helikopter yang membawa Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian, Gubernur Azerbaijan Timur Malek Rahmati, Imam Masjid Tabriz, Imam Ayatollah Al Hashemi, dan pejabat lainnya, jatuh dan penumpangnya dinyatakan meninggal.

Helikopter presiden terpaksa mendarat karena kondisi cuaca buruk, kata media pemerintah, seraya mencatat bahwa kondisi cuaca buruk juga menghambat tim bantuan untuk melakukan proses pencarian.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024