Selain Presiden Iran, Ini 10 Pemimpin Dunia yang Tewas Akibat Kecelakaan Udara

VIVA Militer: Presiden Iran, Ebrahim Raeisi
Sumber :
  • shafaqna.com

VIVA – Salah satu pemimpin dunia, Presiden Iran Ebrahim Raisi, meninggal dunia setelah helikopter yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di daerah pegunungan negara itu pada Minggu, 19 Mei 2024. Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Iran menjamin bahwa pemerintahan akan terus berlanjut "tanpa gangguan sedikit pun" meskipun kehilangan sang presiden. 

85 Warga Filipina Tewas dan 5,7 Juta Orang Mengungsi Akibat Topan Trami

Selain Ebrahim Raisi, ternyata ada juga kasus-kasus dari pemimpin dunia lain yang tewas karena kecelakaan udara. Dilansir dari NDTV, berikut ini daftar pemimpin dunia yang tewas akibat kecelakaan di udara. 

1. Arvid Lindman - Perdana Menteri Swedia (1936)

Serangan Udara Israel di Beit Lahia Gaza, 45 Orang Tewas

Salomon Arvid Achates Lindman, seorang laksamana madya Swedia dan dua kali Perdana Menteri Swedia adalah seorang politikus konservatif berpengaruh. Pada 9 Desember 1936, Lindman meninggal dalam kecelakaan tragis ketika pesawat Douglas DC-2 yang ditumpanginya jatuh ke rumah-rumah di dekat Bandara Croydon di Inggris, setelah lepas landas dalam kabut tebal.

2. Ramon Magsaysay - Presiden Filipina (1957)

5 Tentara Israel Tewas saat Lawan Hizbullah di Lebanon Selatan

Ramon Magsaysay, Presiden Filipina ketujuh, dikenal karena sikap anti-korupsi yang kuat dan daya tarik populistnya. Kepresidenannya berakhir secara tiba-tiba pada 17 Maret 1957, ketika pesawatnya, sebuah C-47 yang dikenal sebagai "Mt. Pinatubo," jatuh ke Gunung Manunggal di kota Cebu. Dari 25 penumpang, hanya satu yang selamat.

3. Nereu Ramos - Presiden Brasil (1958)

Nereu Ramos, yang sebentar menjabat sebagai presiden sementara Brasil, meninggal pada 16 Juni 1958. Ramos sedang bepergian dengan pesawat Cruzeiro do Sul ketika jatuh dekat Bandara Internasional Afonso Pena di negara bagian Parana.

4. Abdul Salam Arif - Presiden Irak (1966)

Abdul Salam Arif, Presiden Irak kedua, memainkan peran penting dalam revolusi 1958 yang menggulingkan monarki. Pada 13 April 1966, Arif meninggal ketika pesawat Angkatan Udara Irak-nya, sebuah de Havilland DH.104 Dove, jatuh dekat Basra. Saudaranya, Abdul Rahman Arif, menggantikannya sebagai presiden.

5. Humberto de Alencar Castelo Branco - Presiden Brasil (1967)

Humberto de Alencar Castelo Branco, Presiden Brasil ke-26 dan tokoh kunci dalam kediktatoran militer sebelumnya, meninggal pada 18 Juli 1967. Tak lama setelah kepresidenannya berakhir, Piper PA-23 Aztec milik Castelo Branco bertabrakan di udara dengan Lockheed T-33 Angkatan Udara Brasil, menyebabkan kematiannya yang dikelilingi oleh kontroversi dan teori konspirasi.

6. Sanjay Gandhi - Politikus India dan Pemimpin Kongres (1980)

Sanjay Gandhi, putra mantan perdana menteri Indira Gandhi, meninggal pada 23 Juni 1980. Hidup Sanjay terputus ketika dia kehilangan kendali atas pesawatnya di bandara Safdarjung, Delhi.

7. Rashid Karami - Perdana Menteri Lebanon (1987)

Rashid Karami, Perdana Menteri Lebanon yang paling sering terpilih, adalah tokoh utama selama Perang Saudara Lebanon. Pada 1 Juni 1987, sebuah bom meledak di helikopternya dalam perjalanan ke Beirut, membunuh Karami dan melukai beberapa orang lain di dalamnya.

8. Muhammad Zia-ul-Haq - Presiden Pakistan (1988)

Jenderal Muhammad Zia-ul-Haq, Presiden Pakistan keenam, meninggal pada 17 Agustus 1988. Pesawat C-130 Hercules-nya jatuh segera setelah lepas landas dari Bahawalpur. Penyebab kecelakaan tersebut tetap misterius, dengan teori-teori yang bervariasi dari kegagalan mekanis hingga sabotase.

9. Madhavrao Scindia - Politikus India dan Pemimpin Kongres (2001)

Madhavrao Scindia, seorang politikus India terkemuka dan anggota Kongres, meninggal dalam kecelakaan pesawat pada 30 September 2001. Kecelakaan terjadi dekat Mainpuri, Uttar Pradesh, ketika pesawat pribadinya Beechcraft King Air C90 terbakar di udara.

10. Sebastian Pinera - Presiden Chili (2024)

Sebastian Pimera, mantan Presiden Chili, meninggal pada Februari 2024. Helikopternya jatuh ke danau di selatan Chili, menyebabkan kematiannya. Dia adalah tokoh penting dalam politik Chili, yang telah menjabat dua kali sebagai presiden secara tidak berturut-turut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya