Media Barat Sebut Presiden Iran dan Rombongan Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- France 24
Teheran – Media barat melaporkan bahwa Presiden Iran Ebrahim Raisi, pada Minggu malam, 19 Mei 2024, dikhawatirkan tewas dalam kecelakaan helikopter, yang ditumpanginya, yang terjatuh di wilayah pegunungan di barat laut Iran.
Saat matahari terbit pada hari Senin, tim penyelamat menemukan helikopter tersebut setelah drone Turki Akinci menunjuk ke dua sumber panas di desa Tawal.
"Namun kondisi Ebrahim Raisi dan Hossein Amirabdollahian, menteri luar negerinya, serta para penumpang masih belum diketahui," kata media barat, Telegraph, Senin, 20 Mei 2024.
Insiden itu juga membuat Kepala staf militer Iran memerintahkan seluruh tentara dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) untuk digunakan dalam misi penyelamatan skala besar.
Lebih dari 65 tim pencarian dan penyelamatan, kru medis, dan drone dikerahkan ke daerah dekat Jolfa, sebuah kota di perbatasan dengan Azerbaijan, sekitar 375 mil barat laut Teheran.
Stasiun televisi nasional di Iran menghentikan program rutinnya, dan kini mereka menayangkan doa-doa yang diadakan bagi Raisi di seluruh negeri, sementara liputan langsung dari tim penyelamat yang menyisir pegunungan diputar di sudut layar.
Helikopter yang ditumpangi para pejabat tersebut adalah Bell 212 yang diperoleh militer Iran pada tahun 1970-an, pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi.
Selain telegraph, media barat lainnya seperti CNN Internasional, juga menduga bahwa Presiden Raisi beserta rombongannya tewas dalam insiden mengenaskan itu.
"Tidak ada korban selamat yang ditemukan di lokasi jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi," tulis CNN, yang mengutip saluran berita negara Iran IRINN dan kantor berita semi-resmi Mehr News.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Raisi sedang kembali dari upacara pembukaan bendungan di perbatasan Iran dengan Republik Azerbaijan, ketika helikopternya jatuh saat mendarat di wilayah Varzaqan.
Puluhan tim telah dikerahkan ke wilayah tersebut untuk mencari lokasi jatuhnya pesawat.
Operasi pencarian juga masih berlangsung, namun para pejabat mengatakan kondisi cuaca buruk menghambat upaya tersebut.
Babak Yektaparast, juru bicara layanan darurat, mengatakan bahwa helikopter penyelamat telah mencoba mengakses daerah tersebut tetapi terhalang oleh kabut tebal.
Selain Presiden Raisi, helikopter tersebut membawa beberapa pejabat lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.