Soal Jatuhnya Helikopter Presiden Iran, Arab Saudi Siap Kerahkan Bantuan

VIVA Militer: Presiden Iran, Ebrahim Raeisi
Sumber :
  • X/@China_Fact

Riyadh – Kementerian luar negeri Arab Saudi mengeluarkan pernyataan, pada hari Minggu, 19 Mei 2024, terkait jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi beserta rombongannya.

Seperti Roberto Mancini, Herve Renard Terancam Jadi Tumbal Timnas Indonesia

Dalam pernyataannya, Kemlu Arab Saudi menyatakan keprihatinan atas kecelakaan yang melibatkan helikopter Presiden Iran dan pejabat lainnya.

Helikopter SAR lakukan pencarian jatuhnya helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Photo :
  • Ali Hamed Haghdoust/IRNA via AP
Komentar Menohok Ivar Jenner Soal Aksi Guling-guling Pemain Arab Saudi

Presiden Raisi diketahui sedang melakukan perjalanan di provinsi Azerbaijan Timur Iran ketika helikopter melakukan “pendaratan keras” di dekat Jolfa, sebuah kota di perbatasan dengan negara Azerbaijan, sekitar 600 kilometer (375 mil) barat laut ibu kota Iran, Teheran

“Kami menegaskan bahwa Kerajaan Arab Saudi mendukung Republik Islam Iran dalam situasi sulit ini dan kesiapannya untuk memberikan bantuan apa pun yang dibutuhkan lembaga-lembaga Iran,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Alarabiya, Senin, 20 Mei 2024.

Terungkap, Rahasia di Balik Stamina Super Calvin Verdonk

Tim penyelamat telah dikerahkan dan berusaha mencapai lokasi. Namun, menghadapi tantangan besar karena kondisi cuaca buruk, termasuk hujan lebat, kabut, dan angin.

VIVA Militer: Tim penyelamat militer Iran

Photo :
  • X/@IranNuance

Babak Yektaparast, juru bicara layanan darurat, mengatakan kepada kantor berita Iran, IRNA bahwa helikopter penyelamat telah mencoba mengakses daerah tersebut tetapi terhalang oleh kabut tebal.

Selain Presiden Raisi, helikopter tersebut membawa beberapa pejabat lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024