Tersangka Penembakan PM Slovakia Diduga Anggota Partai Oposisi

PM Slovakia Robert Vico (AP Photo/Geert Vanden Wijingaert)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Slovakia – Media sosial Slovakia, pada Kamis, 16 Mei 2024, dihujani isu tak sedap dan tudingan terkait motif percobaan pembunuhan Perdana Menteri, Robert Fico. Insiden itu menimbulkan perpecahan ekstrem yang semakin mendalam sejak ia berkuasa.

Polres Tangsel Selidiki Dugaan Keterlibatan Kelompok Curanmor Terkait Kasus 3 Peluru Nyasar

Rentetan unggahan online di dalam dan luar negeri dengan cepat mencoba menghubungkan tersangka pria bersenjata berusia 71 tahun itu dengan sikap pelaku sebagai pihak oposisi politik Fico.

Atau yang lebih ekstrem bahwa penembakan itu terkait dengan langkah Fico yang mengalihkan kebijakan luar negeri pro-Rusia, sejak terpilihnya dia pada bulan September.

Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim

Pria dari kota Levice di bagian barat itu telah didakwa melakukan percobaan pembunuhan setelah menembak perdana menteri Fico.

Polisi di depan Roosevelt University Hospital, tempat PM Slovakia dirawat

Photo :
  • AP Photo/Denes Erdos
Dari Rutan Bareskrim, Eks Notaris Tersangka Penggelapan Kirim Surat Maaf ke Jusuf Hamka

Setelah kejadian tersebut, ribuan warga Slovakia berbagi postingan di platform seperti Facebook dan Telegram, yang membuat klaim tidak berdasar bahwa pria bersenjata tersebut dekat dengan partai oposisi Progresif Slovakia (PS) dan pemimpinnya Michal Simecka.

Salah satu contohnya adalah sebuah foto yang konon memperlihatkan pelaku bersama ayah Simecka. Foto tersebut menunjukkan bahwa ia memiliki hubungan langsung dengan PS.

Namun, tim pengecekan fakta media AFP menemukan bahwa pria dalam foto tersebut bukanlah Martin M. Simecka, melainkan anggota klub buku setempat.

Klaim lain yang tidak berdasar mengatakan bahwa penembaknya adalah simpatisan PS atau bahkan anggota partai, meskipun tidak ada informasi yang tersedia secara online yang menunjukkan bahwa dia adalah simpatisan PS atau bahkan anggota partai.

“Klaim semacam itu disebarkan oleh disinformasi terkenal, terutama di Telegram,” kata Daniel Milo, pakar disinformasi dan ancaman hibrida, dikutip dari The Sundaily, Jumat, 17 Mei 2024.

"Meskipun pelakunya dapat diidentifikasi dengan cepat, saya telah melihat upaya online untuk menuduh pihak Ukraina melakukan serangan tersebut,” kata Pavol Hardos, peneliti politik dan media sosial dari Universitas Comenius di Bratislava.

Klaim tidak berdasar tersebut, yang juga menyebar di negara-negara lain di kawasan ini, membuat pemimpin redaksi media pro-Kremlin RT angkat suara.

Dia mengatakan serangan itu terjadi setelah Fico menggemakan pembenaran Kremlin atas invasi Rusia ke Ukraina dan menekankan neo-Nazi Ukraina merajalela.

Sikap Slovakia terhadap perang di Ukraina adalah salah satu tema utama kampanye menjelang pemilu yang membawa Fico berkuasa.

Para analis mengatakan bahwa sebagian besar misinformasi online berasal dari sumber-sumber pro-Kremlin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya