Tersangka Penembakan PM Slovakia Lansia 71 Tahun
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Slovakia – Seorang tersangka yang ditahan karena penembakan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, berhasil diidentifikasi.
Pria tersebut adalah seorang penulis berusia 71 tahun dari pusat negara Eropa, menurut menteri dalam negeri Slovakia, pada Rabu, 15 Mei 2024.
“Saya rasa saya bisa mengonfirmasi hal ini, ya,” kata Menteri Dalam Negeri Matus Sutaj Estok kepada wartawan ketika ditanya tentang laporan yang mengidentifikasi pria yang ditahan di lokasi penembakan di kota Handlova.
Seorang tersangka berambut abu-abu terlihat diborgol, tepat setelah Fico ditembak beberapa kali usai menghadiri pertemuan pemerintah di Handlova.
Dilansir dari The Sundaily, Kamis, 16 Mei 2024, para pejabat pada Rabu malam mengatakan bahwa Fico, seorang perdana menteri populis, sedang berjuang untuk hidupnya setelah insiden penembakan itu.
Laporan media menyebutkan tersangka adalah pendiri Klub Sastra DUHA (Pelangi) dan berasal dari kota Levice.
Laporan lainnya juga menyebutkan bahwa dia telah menulis tiga koleksi puisi dan merupakan anggota resmi Asosiasi Penulis Slovakia.
Asosiasi tersebut mengkonfirmasi di Facebook bahwa pria tersebut telah menjadi anggota sejak tahun 2015, dan menambahkan bahwa jika identitasnya sebagai tersangka penembak terkonfirmasi, maka keanggotaan orang ini akan segera dibatalkan.
Putra tersangka mengatakan kepada situs berita Slovakia aktuality.sk bahwa dia sama sekali tidak tahu apa yang dipikirkan ayahnya, apa yang dia rencanakan, dan mengapa hal itu terjadi.
Dia menambahkan bahwa ayahnya adalah pemilik senjata yang terdaftar secara sah.
Ketika ditanya apakah dia merasa benci terhadap Fico, sang anak berkata: “Saya akan beritahu Anda ini: Dia tidak memilih Fico. Hanya itu yang bisa saya katakan.”
Vlasta Kollarova, kepala perpustakaan setempat di kampung halaman pria tersebut mengatakan kepada harian Dennik N bahwa tersangka sudah menjadi pemberontak aktif pemerintah ketika dia masih muda.
Beberapa pernyataan politik dari pria tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya, dapat ditemukan di media sosial.
“Dunia ini penuh dengan kekerasan dan senjata. Orang-orang sepertinya menjadi gila,” katanya dalam video delapan tahun lalu yang diunggah secara online.
Dalam video tersebut, ia juga berbicara tentang kekhawatirannya terhadap imigrasi dan kebencian serta ekstremisme.
Dia juga menyebutkan bahwa pemerintah Eropa tidak mempunyai alternatif lain terhadap kekacauan ini.
Dia pun telah mendirikan “Gerakan Melawan Kekerasan” di Levice.
Gerakan ini, yang juga memiliki halaman Facebook, mendefinisikan dirinya sebagai sebuah partai politik baru yang bertujuan untuk mencegah penyebaran kekerasan di masyarakat. Untuk mencegah perang di Eropa dan penyebaran kebencian.