Mobil Tahanan Prancis Disergap Kelompok Bersenjata, 2 Sipir Tewas-Napi Kabur
- FB Matricule 007
Prancis – Konvoi mobil tahanan di wilayah Eure, Prancis Utara, diserang kelompok bersenjata. Dua petugas sipir penjara dilaporkan tewas dan dua lainnya luka-luka, kata jaksa Paris Laure Beccuau dalam sebuah pernyataan.
Dilansir Associated Press, Rabu, 15 Mei 2024, insiden itu terjadi pada Selasa pagi, 14 Mei 2024, di jalan tol di Incarville di wilayah Eure di Prancis utara. Saat itu, konvoi mobil tahanan tiba-tiba disergap komplotan bersenjata, seorang tahanan berhasil kabur usai kejadian.
Konvoi tersebut sedang mengangkut tahanan Mohamed Amra ke penjara Évreux setelah sidang pengadilan di Rouen. Tiba-tiba, konvoi petugas sipir itu disergap di jalan bebas hambatan A154, dan diberondong tembakan.
Sumber polisi mengatakan beberapa orang datang dengan dua kendaraan, menutup jalan dan menabrak mobil polisi dan kemudian melarikan diri.
Salah satu dari mereka terluka, kata sumber polisi dilansir France24.
Belum jelas berapa total jumlah penyerang yang ada.
Presiden Emmanuel Macron bersumpah segala upaya akan dilakukan untuk menemukan orang-orang di balik serangan itu.
Ratusan anggota pasukan keamanan dikerahkan untuk melakukan perburuan guna menemukan para penyerang dan narapidana yang semuanya masih buron.
"Semuanya sedang dilakukan untuk menemukan pelaku kejahatan ini," tulis Macron di X.
"Kami tidak akan berkompromi," tambahnya, seraya menggambarkan bahwa serangan itu "mengejutkan bagi kita semua,"
Diketahui, Mohamed Amra ditahan di pusat penjara Val de Reuil dekat Rouen setelah dia dijatuhi hukuman baru-baru ini karena perampokan.
Dia juga sedang diselidiki atas kasus penculikan dan pembunuhan di Marseille, menurut jaksa penuntut umum Laure Beccuau.
Media Prancis memberitakan bahwa Amra dijuluki “La Mouche” (Si Lalat).
Beccuau mengumumkan penyelidikan atas serangan itu, yang dianggap sebagai kasus kejahatan terorganisir dan pembunuhan, dan mengatakan dua petugas yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Investigasi ini juga akan membahas upaya melarikan diri yang terorganisir, kepemilikan senjata tingkat militer, dan konspirasi untuk melakukan kejahatan.