Tidak Pakai Dolar, Rusia Beli Senjata dari India Gunakan Rupee
- Shutterstock
Moskow – Rusia baru-baru ini membeli hampir US$ 4 miliar atau setara dengan Rp 64,4 triliun peralatan pertahanan dan senjata buatan India dengan menggunakan mata uang lokal Rupee India. Dana yang digunakan untuk memfasilitasi transaksi ini menganggur di rekening Vostro, yaitu rekening yang dikelola oleh bank dalam negeri atas nama bank asing.
Pada Oktober, eksportir Rusia menyimpan sekitar US$ 8 miliar atau Rp 128,8 triliun di rekening ini, yang dirancang untuk memfasilitasi perdagangan antara Moskow dan New Dehli.
Sebagai akibat dari sanksi Barat yang dijatuhkan terhadap Moskow, Rusia termasuk di antara 22 negara lain yang banknya diizinkan membuka rekening Vostro khusus di India untuk melakukan perdagangan dalam mata uang lokal. Simpanan rupee di rekening ini juga meningkat karena pembelian minyak mentah Rusia oleh India meningkat.
Dua sumber yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa dalam enam bulan, Rusia hanya menggunakan sekitar setengah dana di rekening tersebut.
“Sulit untuk mengetahui jumlah pasti di rekening Vostro karena beberapa transaksi sangat kompleks. Namun, selama sekitar 6-8 bulan terakhir, sebagian besar dari jumlah tersebut telah terpakai,” kata salah satu sumber, dikutip dari The Cradle, Selasa, 14 Mei 2024.
Dana rupee Rusia juga telah digunakan untuk berinvestasi pada surat utang pemerintah India. Pada akhir Maret tahun lalu, investasi Moskow pada sekuritas ini diperkirakan mencapai US$ 10–12 miliar.
“Baik New Delhi dan Moskow telah berupaya menyelesaikan masalah penumpukan pembayaran mata uang India di rekening Vostro,” kata sumber kedua. “Ekspor India juga diselesaikan dari dana Rusia dari rekening Vostro.”
Penggunaan mata uang lokal oleh Moskow untuk melakukan perdagangan sejalan dengan niat BRICS untuk melakukan de-dolarisasi, sebuah langkah yang bertujuan untuk menjauhkan perdagangan dari ketergantungan pada dolar AS.
Tiongkok dan Rusia, dua pendiri blok tersebut, dilaporkan berencana melakukan perdagangan senilai US$ 260 miliar (Rp 4,1 kuadriliun) tahun ini tanpa menggunakan dolar AS.
Upaya ini meningkat pada tahun 2023 ketika Beijing dan Moskow secara resmi memutuskan untuk melakukan perdagangan Yuan dan Rubel.
Blok antar pemerintah mengalami peningkatan permintaan keanggotaan. Iran, Mesir, dan UEA menjadi anggota resmi pada Januari tahun ini, sementara Bahrain, Kuwait, Pakistan, Aljazair, dan Palestina masih menunggu pendaftaran.
Pembelian persenjataan dan peralatan pertahanan India oleh Moskow menyusul laporan bahwa India terus menjual senjata ke Israel selama perang di Gaza melalui celah penggunaan ganda, dengan mengklaim bahwa produk tersebut untuk digunakan di sektor non-militer.