Seorang Pria Penerima Ginjal Babi Pertama Dinyatakan Meninggal Dunia
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Boston – Seorang pria dengan penyakit ginjal stadium akhir, yang awal tahun ini menjadi manusia pertama yang menerima ginjal baru dari babi hasil rekayasa genetika telah dinyatakan meninggal dunia. Hal itu disampaikan oleh Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston.
“Tim transplantasi Mass General sangat sedih atas meninggalnya Rick Slayman secara tiba-tiba,” kata rumah sakit dalam sebuah pernyataan, pada Sabtu, 11 Mei 2024.
“Kami tidak mempunyai indikasi bahwa itu adalah akibat dari transplantasi yang dilakukannya baru-baru ini," sambungnya, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 13 Mei 2024.
Slayman, dari Weymouth, Massachusetts, diketahui menerima transplantasi pada bulan Maret.
Dia menjalani operasi selama empat jam, yang saat itu disebut sebagai tonggak penting dalam upaya menyediakan organ yang lebih mudah bagi pasien.
“Keluarga kami sangat sedih atas meninggalnya Rick tercinta kami secara tiba-tiba, tetapi kami sangat terhibur mengetahui dia menginspirasi begitu banyak orang,” ujar keluarga Slayman dalam sebuah pernyataan.
Slayman telah menerima transplantasi ginjal manusia di rumah sakit yang sama pada tahun 2018, setelah tujuh tahun menjalani dialisis, tetapi organ tersebut gagal setelah lima tahun dan dia melanjutkan perawatan dialisis.
Ginjal tersebut disediakan oleh eGenesis di Cambridge, Massachusetts, dari seekor babi yang telah diedit secara genetik untuk menghilangkan gen yang berbahaya bagi manusia penerimanya, dan menambahkan gen manusia tertentu untuk meningkatkan kompatibilitas, menurut rumah sakit tersebut.
Perusahaan juga menonaktifkan virus yang melekat pada babi yang berpotensi menginfeksi manusia.
Ginjal dari babi yang dipelihara oleh eGenesis telah berhasil ditransplantasikan ke monyet yang dibiarkan hidup selama rata-rata 176 hari.
Obat yang digunakan untuk membantu mencegah penolakan organ babi oleh sistem kekebalan pasien termasuk antibodi eksperimental yang disebut tegorubart, yang dikembangkan oleh Eledon Pharmaceuticals.
Menurut pelacak data yang dikelola oleh United Network for Organ Sharing, lebih dari 100.000 orang di AS menunggu organ untuk ditransplantasikan, dan ginjal merupakan permintaan terbesar.
Ahli bedah NYU sebelumnya telah mentransplantasikan ginjal babi ke orang yang otaknya sudah mati.
Sebuah tim dari Universitas Maryland pada Januari 2022 juga mentransplantasikan jantung babi yang dimodifikasi secara genetik ke seorang pria berusia 57 tahun, yang menderita penyakit jantung stadium akhir, namun dia meninggal dua bulan kemudian.