Shoigu, Menteri Pertahanan yang Dibela oleh Putin, Akhirnya Dicopot dari Jabatannya
- foreignpolicy.com
Rusia – Vladimir Putin memecat Menteri Pertahanan Rusia pada hari Minggu, 12 Mei 2024, dalam perombakan kabinet besar-besaran menjelang masa jabatan kelimanya sebagai presiden negara tersebut.
Pergantian kepemimpinan Menhan Rusia terjadi dua tahun setelah serangannya di Ukraina. Putin mengusulkan seorang Ekonom, Andrey Belousov yang tidak punya latar belakang militer sebagai pengganti Shoigu.
Langkah ini dilakukan pada saat pasukan Rusia semakin maju di sebelah timur Ukraina. Pasukannya baru saja meluncurkan serangan darat ke timur laut Kharkiv secara besar-besaran.
Sebelum pergantian, Shoigu dikenal selalu dibela oleh Vladimir Putin. Hal ini termasuk ketika Rusia gagal merebut Kyiv pada tahun pertama agresi ke Ukraina, serta pemberontakan tentara bayaran oleh Wagner pimpinan Yevgent Prigozhin.
Terkait alasan keputusan tersebut, juru bicara Kremalin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Kemhan butuh untuk tetap inovatif.
"Kementerian Pertahanan harus terbuka dengan inovasi dan memperkenalkan ide-ide maju untuk menciptakan kondisi ekonomi yag kompetiti," ucap Peskov, di kutip Daily Sabah, Senin 13 Mei 2024.
"Itulah sebabnya presiden Vladimir Putin memutuskan untuk mencalonkan Andrey Belousov," sambungnya.
Diketahui, Shoigu yang berusia 68 tahun itu diangkat menjadi Menteri Pertahanan pada tahun 2012 dan telah memiliki karir politik selama puluhan tahun.
Sebelum Rusia melancarkan kampanye militer skala penuh terhadap Ukraina pada Februari 2022, ia di pandang sebagai salah satu letnan paling dipercaya oleh Vladimir Putin.
Sebagai menteri pertahanan, Shoigu ditugaskan untuk memodernisasi militer Rusia dan diyakini memiliki akses langsung ke Putin, seperti melakukan perjalanan berburu dan memancing secara teratur bersamanya di Siberia.
Popularitas Shoigu di Rusia meningkat setelah aneksasi Krimea pada 2014, di mana dia dianggap sebagai dalangnya.
Namun ia mendapat kecaman keras atas kemunduran militer Rusia setelah invasi Februari 2022, serta ketidakmampuannya memberantas korupsi yang meluas yang terus menjangkiti tentara.
Yang paling dramatis, Shoigu dipaksa untuk menangkis pemberontakan bersenjata musim panas lalu oleh pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin, yang menyerukan penangkapannya.
Posisi Shoigu tampaknya melemah bulan lalu ketika dinas keamanan menangkap orang kepercayaannya, Timur Ivanov, yang menjabat sebagai wakil menteri pertahanan, dan mendakwanya melakukan korupsi besar-besaran.