Israel Hancurkan 603 Fasilitas Air di Gaza Selama Perang
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Gaza – Lebih dari separuh fasilitas air di Gaza telah dirusak atau dihancurkan oleh Israel sejak 7 Oktober, berdasarkan analisis satelit terbaru.
Menurut BBC, 53 persen dari 603 fasilitas air di Jalur Gaza telah rusak atau hancur selama perang Israel di Gaza.
Sebagian besar lokasi yang terkena dampak berada di Gaza utara dan Khan Younis, yang menjadi sasaran utama Israel dalam serangan tanpa pandang bulu di Jalur Gaza.
Selain itu, empat dari enam instalasi pengolahan air limbah di wilayah Palestina telah rusak atau hancur, dan dua lainnya ditutup karena kurangnya pasokan yang masuk ke Gaza, menurut lembaga bantuan.
Mereka juga mencatat bahwa beberapa kerusakan di lokasi mungkin tidak terlihat dari satelit, dan situs lain mungkin tidak beroperasi penuh karena kurangnya pasokan bahan bakar.
"Hal ini termasuk pabrik desalinasi UNICEF di Deir al-Balah yang kapasitasnya mencapai 30 persen karena kekurangan bahan bakar," menurut UNICEF, dikutip dari The New Arab, Jumar, 10 Mei 2024.
Mereka mengatakan bahwa gudang pemeliharaan di lingkungan al-Mawasi yang digunakan untuk memperbaiki fasilitas air Gaza telah rusak parah.
Kerusakan parah pada infrastruktur air Gaza telah mengakibatkan berkembangnya penyakit di wilayah tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza juga telah memperingatkan bahwa sejumlah penyakit telah menjadi endemik akibat rusaknya pipa-pipa limbah dan air limbah tumpah ke jalan-jalan dan kamp-kamp pengungsian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan peningkatan signifikan penyakit menular di wilayah kantong tersebut, dan Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah melaporkan bahwa lonjakan penyakit yang dapat dicegah dan kematian dini terjadi karena kondisi air dan sanitasi yang buruk.
Sekitar 85 persen penduduk Gaza telah mengungsi akibat perang Israel di wilayah kantong tersebut, yang telah menewaskan 34.904 warga Palestina, dan 78.514 orang lainnya terluka.
Perang Israel juga telah menghancurkan infrastruktur Gaza yang lebih luas, termasuk sektor kesehatan yang telah berulang kali menjadi sasaran Israel. Sekitar 69.000 unit rumah telah hancur akibat pemboman Israel, dan 290.000 unit lainnya rusak, menurut PBB.
BBC mengatakan bahwa militer Israel membantah menargetkan gudang pemeliharaan di al-Mawasi dan empat lokasi perairan lainnya yang diidentifikasi dalam analisis dan ditunjukkan kepada Israel. Mereka juga membantah adanya serangan udara di lokasi lain yang diidentifikasi dalam analisis tersebut.