Catat, Dokter Sarankan Jemaah Haji Bawa Obat-obatan Ini ke Tanah Suci

Ilustrasi obat.
Sumber :
  • pixabay/tlspamg

Jakarta – Jemaah haji Indonesia akan mulai berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah, pada 12 Mei 2024 mendatang. Tahun ini, 241.000 jemaah diberangkatkan, yang terdiri dari 213.320 jemaah reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Menurut data Kementerian Agama (Kemenag), tahun ini sekitar 45.000 jemaah haji reguler berada diusia 65 tahun ke atas.

Jemaah haji asal Lombok tiba di Bandara KIAA Jeddah Arab Saudi

Photo :
  • MCH/Zaky Al Yamani

Sementara itu, di tengah cuaca panas di Tanah Suci, jemaah perlu menjaga kondisi fisiknya tetap bugar dan sehat.

Berdasarkan catatan Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), terdapat beberapa penyakit yang rentan dialami jemaah haji saat di melakukan menunaikan ibadah haji.

"Ada beberapa penyakit yang sering dialami jemaah haji, yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), diakibatkan karena kerumunan besar jemaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah," kata Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dokter Leksmana, pada Kamis, 9 Mei 2024.

"Gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, atau sakit perut, yang disebabkan oleh perubahan pola makan, air minum yang berbeda, dan sanitasi yang mungkin tidak memadai juga perlu diwaspadai," lanjutnya.

Selain itu, dokter yang akrab disapa dengan dr. Leks ini menyebut bahwa dehidrasi menjadi risiko yang serius, terutama jika jemaah tidak cukup minum air.

"Hal ini dikarenakan cuaca panas di Makkah dan Madinah," ucap dr. Leksmana.

Ia menambahkan, penyakit kulit, infeksi jamur, ruam panas, atau luka akibat gesekan pakaian juga bisa terjadi karena panas dan kelembaban yang tinggi.

"Penyakit menular, seperti flu, demam, atau penyakit menular lainnya karena interaksi dengan jemaah dari berbagai negara dengan kondisi kesehatan yang berbeda juga perlu diantisipasi."

Selain itu, terdapat penyakit kronis yang bisa dialami jemaah. Kondisi seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung bisa menjadi lebih sulit dikontrol karena perubahan pola makan, kurang istirahat, dan stres selama perjalanan.

"Serta trauma atau cedera, terutama karena kerumunan besar dalam melakukan ritual seperti tawaf dan melempar jumrah," tutur dr. Leks.

Ilustrasi beli obat bisa lewat layanan telefarmasi.

Photo :
  • vstory

Untuk itu, ia merekomendasikan beberapa obat yang disarankan untuk dibawa oleh jemaah haji.

1. Obat Antidiare

2. Obat Pencernaan

3. Obat Pereda Nyeri

4. Obat Alergi

Menag Nasaruddin Kenalkan 8 Program Prioritas, Ada Sukses Haji

5. Obat untuk Masalah Kulit

6. Obat flu dan batuk

Uya Kuya Soroti Dokter yang Berperan sebagai Marketing Obat-obatan dan Peran IDI dalam Menjaga Etika Profesi

7. Obat Pribadi, atau obat-obatan yang biasa dikonsumsi untuk kondisi kesehatan tertentu, seperti obat untuk tekanan darah tinggi, diabetes, jantung atau kondisi medis lainnya.

5 Keutamaan Membaca dan Khatam Alquran di Bulan Suci Ramadan
Masjidil Haram

Catat Rekor, Masjidil Haram Dikunjungi 25 Juta Jemaah Selama 10 Hari Ramadan

Masjidil Haram di Mekkah telah mencatat rekor jumlah jamaah, yang mengunjungi masjid tersebut selama 10 hari pertama Ramadan.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2025