Pesawat Boeing 737 Terbakar di Senegal, 10 Orang Luka-luka
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Dakar – Pesawat Boeing 737 yang membawa 85 orang penumpang tergelincir di landasan sebelum lepas landas di bandara Dakar, ibu kota Senegal. Insiden ini melukai 10 orang, kata pernyataan menteri transportasi negara itu dalam sebuah pernyataan, pada Kamis, 9 Mei 2024.
El Malick Ndiaye, Menteri Transportasi Senegal mengatakan penerbangan Air Senegal yang dioperasikan oleh TransAir menuju ke Bamako, pada Rabu malam, 8 Mei 2024, membawa 79 penumpang, dua pilot dan empat awak kabin.
Korban luka dirawat di rumah sakit, sementara korban selamat lainnya telah dibawa ke hotel untuk beristirahat.
Video malam hari yang dibagikan di media sosial menunjukkan penumpang melarikan diri dari pesawat yang sayap kirinya tampak terbakar.
Pesawat itu terhenti di rumput panjang dan meluncurkan perosotan darurat ketika asap mengepul ke langit.
Seorang wartawan mengatakan bahwa dia melihat sebuah pesawat dengan logo Transair di rumput dekat landasan pacu, dan ditutupi dengan pita merah putih.
Atas insiden tersebut, bandara ditutup, namun telah dibuka kembali sekitar pukul 11.00 waktu setempat, menurut pihak bandara dalam sebuah pernyataan.
“Pesawat kami baru saja terbakar,” tulis musisi Mali Cheick Siriman Sissoko dalam postingan di Facebook yang menunjukkan para penumpang melompat dari perosotan darurat di malam hari saat api melalap salah satu sisi pesawat. Di latar belakang, terdengar orang-orang berteriak.
Aviation Safety Network, yang melacak kecelakaan penerbangan, menerbitkan foto-foto pesawat yang rusak di lapangan berumput yang dikelilingi busa penekan api. Satu mesin tampaknya rusak dan satu sayap juga rusak, menurut foto yang diunggah di akun X.
"Keadaan pasti dari insiden tersebut masih harus ditentukan, namun penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui alasan mengapa pesawat meninggalkan landasan," kata Aviation Safety Network, dikutip dari CNA, 10 Mei 2024.
“Spesialis penerbangan bersama dengan perwakilan maskapai terkait berada di lokasi untuk memeriksa dengan cermat data log maskapai dan mewawancarai awak pesawat,” sambungnya.
Kementerian Perhubungan mengatakan Biro Investigasi dan Analisis juga telah membuka penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu.
Kecelakaan pesawat terjadi ketika Air Senegal mendapat kritik dari para penumpang yang sering mengeluhkan penundaan penerbangan domestik dan internasional.
Pabrikan AS Boeing juga terperosok dalam masalah, termasuk masalah keselamatan setelah dua kecelakaan 737 MAX dalam waktu lima bulan dan ketakutan lain yang melibatkan pesawat tersebut di atas Alaska pada bulan Januari lalu.
Insiden pada hari Kamis ini terjadi sehari setelah sebuah pesawat kargo Boeing 767 Fedex mendarat di bandara Istanbul tanpa roda pendaratan depan yang gagal dibuka, meski demikian tidak ada yang terluka, kata administrasi Penerbangan Federal AS.
Sebagai informasi, Air Senegal milik negara mulai beroperasi pada Mei 2018, setelah bangkit dari keruntuhan Senegal Airlines pada April 2016.