AS Ancam Setop Kirim Senjata ke Israel Jika Nekat Serang Wilayah Rafah
- Al Jazeera
Washington – Amerika Serikat (AS) memberikan ancaman terbaru pada Israel, bahwa jika Tel Aviv tetap melakukan operasi besar-besaran di Rafah, maka pengiriman senjata ke negara itu akan semakin sulit dan diperketat. Hal itu disampaikan oleh juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby.
“Menyerang Rafah tidak akan mencapai tujuan tersebut,” kata Kirby dalam penjelasannya kepada wartawan.
Dia menambahkan bahwa AS percaya ada cara yang lebih baik untuk mengejar pasukan Hamas di Gaza, daripada melakukan invasi darat besar-besaran.
AS mengungkapkan bahwa minggu ini mereka telah menghentikan satu pengiriman senjata, yang terdiri dari 1.800 bom seberat 2.000 pon, dan 1.700 bom seberat 500 pon karena kegagalan Israel untuk mengatasi kekhawatiran Amerika mengenai operasi militer di Rafah.
Kirby menjelaskan bahwa pengiriman senjata yang ditahan AS tidak membatasi kemampuan Israel untuk mempertahankan diri.
“Semua orang terus berbicara tentang penghentian pengiriman senjata, namun pengiriman senjata masih dikirim ke Israel. Mereka masih mendapatkan sebagian besar dari semua yang mereka perlukan untuk membela diri,” ujarnya, dikutip dari Alarabiya, Jumat, 10 Mei 2024.
Kirby juga memperingatkan bahwa jika Israel memasuki Rafah secara besar-besaran, maka presiden AS akan mengambil keputusan lain mengenai jenis dukungan yang diberikan AS kepada Israel.
“Kami berharap mereka akan tetap melakukan apa yang mereka katakan kepada kami, tentang apa yang akan mereka lakukan di Rafah, yang merupakan sesuatu yang skala, cakupan, ukuran, dan durasinya terbatas.”