Universitas Oxford hingga Cambridge Bergabung dalam Aksi Pro-Palestina

Perkemahan di Oxford dan Cambridge (Doc: MEMO)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Washington – Mahasiswa, pengajar, dan staf komunitas Universitas Oxford dan Cambridge mendirikan perkemahan 'Zona Pembebasan' di kampus mereka pada Selasa pagi, 7 Mei 2024. Kedua universitas bergabung dengan lebih dari 100 universitas di seluruh dunia untuk memprotes genosida Israel yang telah berlangsung selama tujuh bulan di Gaza.

5 Jurnalis Palestina Tewas saat Liput Peristiwa di RS, Ditembak Tentara Israel meski Bertanda “Press”

Hingga saat ini, Israel telah membunuh lebih dari 34.600 warga Palestina dan menargetkan setiap aspek kehidupan di Gaza, termasuk penghancuran rumah sakit, universitas, sekolah, dan seluruh lingkungan sekitar.

Pasukan pendudukan Israel juga kemarin melancarkan invasi darat ke kota Rafah paling selatan di Gaza, tempat 1,5 juta warga Palestina mengungsi.

Pesan Natal Paus Fransiskus Singgung Ukraina dan Masyarakat yang Kelaparan di Gaza

Serangan di Gaza Palestina

Photo :
  • istimewa

Kelompok mahasiswa Oxford dan Cambridge menyerukan segera diakhirinya keterlibatan universitas-universitas mereka dalam genosida, pendudukan, dan pembersihan etnis Israel yang sedang berlangsung di Palestina.

Hamas: Gencatan Senjata di Gaza Mandek karena Penjajah Israel Ajukan Syarat-syarat Baru

Dalam pernyataan bersama, koalisi Oxford Action for Palestine (OA4P) dan Cambridge for Palestine (C4P) yang baru dibentuk mengatakan: “Dari Columbia hingga UCLA, dari Trinity College hingga Sciences Po, dari Newcastle hingga Goldsmiths, lebih dari 100 universitas di seluruh dunia kini telah mengambil tindakan berani dan mendesak untuk Palestina."

"Sebagai anggota lembaga-lembaga ini, kami menolak untuk menerima keterlibatan universitas-universitas kami dalam kejahatan perang Israel terhadap rakyat Palestina, dan kami menolak untuk berdiam diri sementara mereka membenarkan kampanye pembantaian massal, kelaparan, dan pengungsian yang dilakukan Israel," sambungnya, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu, 8 Mei 2024.

Kekayaan dan prestise universitas-universitas, menurut pernyataan itu, berasal langsung dari peran mereka di kerajaan Inggris dan warisan kolonialnya yang membawa bencana, termasuk orang-orang Oxford dan Cambridge yang menulis Deklarasi Balfour pada tahun 1917, yang menyerahkan tanah Palestina kepada proyek kolonial pemukim Zionis.

VIVA Militer: Serangan udara militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • sky.com

"Pada tahun 2024, universitas-universitas ini mungkin mengklaim bahwa mereka sedang menghadapi peran mereka dalam kekerasan kolonial yang bersejarah, namun kata-kata mereka tidak berarti apa-apa ketika mereka memberikan dukungan finansial dan moral terhadap genosida, pendudukan, dan penjajahan Israel yang sedang berlangsung di Palestina,” tambah mereka.

Mereka juga menyerukan universitas-universitas mereka untuk melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam genosida Israel di Gaza.

“Keuntungan Oxbridge tidak bisa terus meningkat dengan mengorbankan nyawa warga Palestina, dan reputasi mereka tidak boleh lagi dibangun di atas upaya menutupi kejahatan Israel," tutup mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya