Acara Met Gala Berlangsung, Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Penuhi Jalanan New York

Unjuk rasa pro-Palestina di New York (foto Ilustrasi)
Sumber :
  • New York Post

New York – Saat para bintang dan selebritas menaiki tangga Metropolitan Museum of Art di New York untuk menghadiri acara Met Gala, pemandangan lain terjadi di jalan-jalan di sekitar tempat ikonik tersebut. Melansir dari NDTV, Selasa, 7 Mei 24, ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina melanjutkan protes mereka terhadap tindakan Israel di Gaza.

Serangan Phising Kian Marak, Mahasiswa Hingga Dosen Dibekali Ini Buat Hadapi Ancaman Siber

Di Central Park, sekelompok orang memegang papan karton bertuliskan pesan-pesan seperti "Tidak Ada Meet Gala Saat Bom Jatuh di Gaza" dan "Tidak Ada Perayaan Tanpa Pembebasan".

VIVA Militer: Jet tempur Israel menggempur Rafah, Palestina

Photo :
  • euronews.com
BEM SI Siap Gelar Aksi Tolak Kenaikan PPN 12 Persen

Di sepanjang Fifth Avenue, kelompok yang lebih besar mengibarkan bendera Palestina, sambil meneriakkan "Gaza! Gaza!" yang bergema di udara malam.

Meskipun ada upaya dari Departemen Kepolisian New York, ketegangan meningkat ketika penangkapan dilakukan di wilayah itu, menuai kritik dari beberapa orang karena dianggap sebagai pendekatan yang kejam.

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

Demonstrasi ini terjadi dilatarbelakangi oleh gerakan-gerakan yang dipimpin oleh mahasiswa, di mana universitas-universitas seperti Universitas Columbia menjadi pusat aktivisme.

Universitas Columbia, yang berada di garis depan protes mahasiswa terhadap konflik Gaza, membatalkan upacara wisuda utamanya pada hari Senin, 6 Mei 2024, di tengah demonstrasi yang sedang berlangsung, yang telah mengguncang kampus-kampus di seluruh negeri.

Kolombia, tempat lebih dari 100 pengunjuk rasa pro-Palestina ditangkap pada minggu sebelumnya.

Aksi mereka juga menghembuskan kekhawatiran keamanan atas pembatalan upacara wisuda pada 15 Mei mendatang, dan memilih menggelar acara yang lebih kecil.

Meskipun demikian, beberapa orang yang marah dengan keputusan tersebut meluncurkan petisi online dan mengumpulkan lebih dari 2.300 tanda tangan pada Senin malam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya