Prosepek Gencatan Senjata Menipis, Pemimpin Hamas dan Netanyahu Saling Menyalahkan

VIVA Militer: Brigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas Palestina
Sumber :
  • nytimes.com

Kairo – Prospek gencatan senjata di Gaza tampak tipis, ketika Hamas menegaskan kembali tuntutannya untuk mengakhiri perang dengan imbalan pembebasan sandera, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas mengesampingkan hal itu.

PBB: Kematian Anak Palestina akibat Dibunuh Tentara Israel di Tepi Barat Naik Tiga Kali Lipat

Kedua belah pihak saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut dan delegasi Hamas mengatakan mereka akan meninggalkan perundingan gencatan senjata di Kairo untuk berkonsultasi dengan para pemimpinnya.

"Namun, para pejabat Hamas berencana untuk kembali ke ibu kota Mesir pada hari Selasa," kata dua sumber keamanan Mesir, dikutip dari Alarabiya, Senin, 6 Mei 2024.

Austria Cibir Surat Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu “Tak Dapat Dipahami dan Menggelikan”

VIVA Militer: Tank tempur militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • npr.org

Pada hari kedua perundingan dengan mediator Mesir dan Qatar, perunding Hamas mempertahankan pendirian mereka bahwa perjanjian gencatan senjata harus mengakhiri perang, kata para pejabat Palestina.

Surat Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu Harus Dilaksanakan, Menurut Uni Eropa

Sementara para pejabat Israel belum melakukan perjalanan ke Kairo untuk mengambil bagian dalam diplomasi tidak langsung, namun pada hari Minggu, 5 Mei 2024, Netanyahu menegaskan kembali tujuan Israel sejak dimulainya perang hampir tujuh bulan lalu, yakni untuk melucuti dan membubarkan milisi Palestina Hamas demi kebaikan atau membahayakan keamanan masa depan Israel.

Perdana menteri mengatakan Israel bersedia menghentikan pertempuran di Gaza untuk menjamin pembebasan sandera yang masih ditahan oleh Hamas, yang diyakini berjumlah lebih dari 130 orang.

“Tetapi meski Israel telah menunjukkan kesediaannya, Hamas tetap mempertahankan posisi ekstremnya, yang pertama di antaranya adalah tuntutan untuk menarik seluruh pasukan kami dari Jalur Gaza, mengakhiri perang, dan membiarkan Hamas tetap berkuasa,” kata Netanyahu.

Israel Kembali Serang Gaza Palestina

Photo :
  • (AP Photo/Abed Khaled)

"Israel tidak bisa menerima hal itu.”

Seorang pejabat yang mendapat penjelasan mengenai perundingan tersebut mengatakan bahwa putaran mediasi terakhir di Kairo hampir gagal.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga mengatakan Hamas tampaknya tidak serius untuk mencapai gencatan senjata.

“Kami mengamati tanda-tanda mengkhawatirkan bahwa Hamas tidak berniat mencapai kesepakatan dengan kami,” ucap Gallant.

"Ini berarti aksi militer yang kuat di Rafah akan dimulai dalam waktu dekat, dan juga di seluruh wilayah Jalur Gaza.”

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis tak lama setelah Netanyahu, ketua Hamas Ismail Haniyeh mengatakan kelompoknya masih ingin mencapai gencatan senjata komprehensif dan mengakhiri agresi Israel, dengan menjamin penarikan Israel dari Gaza, dan mencapai kesepakatan serius untuk membebaskan warga Israel yang disandera sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina.

Haniyeh juga menyalahkan Netanyahu atas berlanjutnya agresi dan perluasan lingkaran konflik, serta menyabotase upaya yang dilakukan melalui mediator dan berbagai pihak.

Sebagai informasi, perang dimulai setelah Hamas mengejutkan Israel dengan serangan lintas batas pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang dan 252 sandera, menurut penghitungan Israel.

Sementara itu, lebih dari 34.600 warga Palestina telah terbunuh, 29 di antaranya tewas dalam 24 jam terakhir, dan lebih dari 77.000 orang terluka dalam serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Pengeboman tersebut juga telah menghancurkan sebagian besar wilayah pesisir dan menyebabkan krisis kemanusiaan di Palestina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya