AS Setop Kirim Senjata ke Israel, Perdana Sejak Agresi ke Gaza
- AP Photo/Manuel Balce Ceneta
Washington – Amerika Serikat (AS) dilaporkan menghentikan sementara pengiriman amunisi senjata ke Israel sejak pekan lalu. Penghentian sementara ini yang pertama dilakukan AS sejak agresi Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Keputusan ini membuat para pejabat Israel bergulat mencari tahu alasan di balik tindakan tersebut, menurut laporan sebuah media AS pada Minggu, 5 Mei 2024
Situs berita Axios mengutip dua pejabat Israel yang mengatakan bahwa insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran serius di dalam pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Gedung Putih menolak untuk berkomentar terkait penundaan pengiriman senjata ke Israel, kata situs pemberitaan tersebut.
Selain itu, dilaporkan bahwa masih belum ada tanggapan dari Pentagon (markas besar Departemen Pertahanan AS), Departemen Luar Negeri AS, maupun kantor perdana menteri Israel.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan perdana menteri Israel pada Rabu, 1 Mei 2024, agar tidak melanjutkan rencana invasi darat ke kota Rafah di Gaza selatan, menurut Axios dengan mengutip sumber yang mengetahui pertemuan tersebut.
Sejumlah negara Barat juga telah mengusulkan agar penjualan senjata dan transfer teknologi ke Israel dikurangi dalam pertemuan dua hari di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, menurut laporan koran Turki Hurriyet.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Liga Arab, dan sejumlah negara Eropa dalam pertemuan itu membahas tindakan yang dapat diambil terhadap Israel dan negara lain yang mendukung negara Yahudi tersebut dalam konflik di Gaza.
Pertemuan itu digelar untuk melibatkan sebanyak mungkin negara dalam penyusunan dokumen "penekanan" yang berisi sejumlah usulan, termasuk pembatasan wilayah udara, menurut laporan tersebut.
Pada Selasa pagi, Politico melaporkan bahwa 90 pengacara Amerika Serikat, termasuk dari kalangan pemerintah, meminta Presiden Joe Biden untuk menghentikan bantuan militer ke Israel karena aksinya di Jalur Gaza yang mereka nilai berlawanan dengan hukum AS dan hukum kemanusiaan internasional.