Kelompok Muslim AS Kecam Universitas di New York atas Penangkapan Mahasiswa Pro Palestina
- Anadolu Ajansi
Amerika Serikat – Kelompok Muslim AS pada hari Jumat 3 Mei 2024 mengecam berbagai universitas di New York atas penangkapan mahasiswa pengunjuk rasa pro Palestina.
Dilansir dari Anadolu Ajansi pada Sabtu 4 Mei 2024, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR-NY) di New York mengecam Universitas Buffalo, The New School, Universitas New York dan Universitas Stony Brook atas penangkapan mahasiswa yang menghadiri protes pro-Palestina di kampus mereka pada minggu ini.
CAIR-NY mengatakan banyak mahasiswa, dosen, serta anggota masyarakat ditahan dan meminta pengacara, Alvin Bragg dari Manhattan, Raymond Tirney dari Suffolk County dan penjabat Jaksa Wilayah Michael Keane dari Erie County untuk membatalkan semua tuduhan terhadap penangkapan mahasiswa tersebut
“Sangat meresahkan melihat tren berkelanjutan dari universitas yang mengambil tindakan hukuman ekstrem terhadap mahasiswa mereka sendiri alih-alih terlibat dalam dialog dan mengatasi kekhawatiran mereka,” kata Direktur Eksekutif CAIR-NY Afaf Nasher dalam sebuah pernyataan.
“Mahasiswa berkumpul secara damai, sementara universitas mengundang kekerasan ke dalam kampus dengan menerapkan penegakan hukum,” tambah Nasher.
Sementara itu, lebih dari 2.000 orang termasuk mahasiswa telah ditangkap oleh pihak berwenang AS selama demonstrasi pro Palestina, di mana para pengunjuk rasa menuntut divestasi universitas dari Israel dan mengutuk perang di Gaza yang menyebabkan lebih dari 34.000 orang terbunuh.
Demonstrasi nasional mendapatkan momentumnya bulan lalu setelah Universitas Columbia meminta Departemen Kepolisian New York untuk mengusir paksa sekelompok mahasiswa yang berkemah di halaman kampus. Lebih dari 100 orang ditangkap, tetapi para pengunjuk rasa dengan cepat beradaptasi dan melakukan aksi duduk lainnya.
Mereka dipindahkan secara paksa pada Selasa 30 April malam oleh polisi dari lokasi tersebut, serta sebuah bangunan yang mereka tempati.
Mahasiswa di negara lain termasuk Kanada, Australia, Perancis dan Mesir juga mengorganisir demonstrasi di universitas-universitas sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.