PBB: Butuh Waktu 80 Tahun Untuk Bangun Semua Rumah yang Hancur di Gaza

Warga Gaza mengunjungi rumah mereka yang hancur dibombardir Israel
Sumber :
  • AP Photo/Hatem Ali

Gaza – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyebut bahwa pembangunan kembali rumah-rumah di Jalur Gaza dapat memakan waktu hingga 80 tahun.

Ali Khamenei Beri Peringatan Keras ke Israel-AS Jika Berani Serang Wilayah Teheran

Hampir tujuh bulan pemboman Israel telah menyebabkan kerugian miliaran dolar, menyebabkan banyak bangunan beton bertingkat tinggi di Jalur Gaza menjadi puing-puing, dan seorang pejabat PBB merujuk pada kehancuran yang terjadi di Palestina.

Warga Palestina mencari para korban di reruntuhan gedung di Gaza, yang hancur akibat serangan Israel.

Photo :
  • AP Photo/Mahmoud Abo Salamah.
Siap-siap, Episode Tiga Balas Dendam Iran ke Israel

Data Palestina menunjukkan sekitar 80.000 rumah telah hancur akibat kampanye bom genosida Israel.

"Gaza membutuhkan kira-kira 80 tahun untuk memulihkan semua unit perumahan yang hancur total," menurut Program Pembangunan PBB (UNDP), dikutip dari Middle East Monitor, Jumat, 3 Mei 2024.

Israel Bakar Rumah Sakit di Gaza Utara, 39 Orang Tewas

Meski demikian, penghitungan 80 tahun itu akan terjadi jika material konstruksi dikirimkan lima kali lebih cepat dibandingkan krisis terakhir pada tahun 2021.

Penilaian UNDP membuat serangkaian proyeksi mengenai dampak sosio-ekonomi perang berdasarkan durasi konflik saat ini, dan memproyeksikan penderitaan yang berkelanjutan selama beberapa dekade.

“Tingkat kerugian manusia, kehancuran, dan peningkatan tajam kemiskinan dalam waktu singkat yang belum pernah terjadi sebelumnya akan memicu krisis pembangunan serius yang membahayakan masa depan generasi mendatang,” ucap Administrator UNDP, Achim Steiner dalam sebuah pernyataan.

Masjid di Gaza hancur akibat serangan Israel.

Photo :
  • Anadolu Agency.

Dalam skenario di mana perang berlangsung selama sembilan bulan, kemiskinan akan meningkat dari 38,8 persen populasi Gaza pada akhir tahun 2023 menjadi 60,7 persen, sehingga menyeret sebagian besar kelas menengah ke bawah garis kemiskinan, menurut laporan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya