Toomaj Salehi Rapper Asal Iran, Divonis Hukuman Mati Usai Kritik Pemerintah
- DW
Iran – Toomaj Salehi, seorang rapper terkenal asal Iran, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Iran karena karya musiknya yang kritis terhadap pemerintah.
Vonis ini memicu kencaman internasional dan merusak upaya Iran untuk menggunakan isu pelanggaran HAM di kampus-kampus AS sebagai alat propaganda.
Hukuman mati Toomaj Salehi memicu gelombang protes di berbagai negara, termasuk Amerika, Kanada dan Eropa. Para demonstran menuntut pembebasan Salehi dan mengutuk tindakan represif rezim Iran. Dukungan untuk Salehi juga mengalir dari musisi terkenal di AS dan kelompok-kelompok HAM.
Melansir The Washington post, Jumat, 3 Mei 2024, puluhan tahanan politik di penjaran Iran pun mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa vonis mati Salehi sebagai puncak dari pelanggaran HAM terberat di Iran. Pernyataan ini menunjukkan solidaritas mereka dengan Salehi dan menguatkan kecaman terhadap rezim Iran.
Diketahui, Toomaj Salehi dikenal sebagai rapper yang berani dan vokal dalam menyuarakan kritik terhadap pemerintah Iran. Ia menjadi ikon gerakan 'Perempuan, Kehidupan, Kebebasan' di Iran dan karyanya banyak terinspirasi oleh kematian tragis Jina 'Mahsa' Amini, seorang perempuan Kurdi Iran yang meninggal dalam tahanan polisi karena tidak memakai jilbab dengan benar.
Sebelumnya, Salehi ditangkap pada Oktober 2022 setelah secara terbuka mendukung protes nasional yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini. Ia dipenjara selama lebih dari satu tahun dalam sel isolasi dan mengatakan mengalami penyiksaan termasuk suntikan andrenalin.
Meskipun sempat dibebaskan dengan jaminan karena kesalahan teknis dalam hukumannya, Salehi kembali ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Vonis ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Iran. Salehi memiliki waktu 20 hari untuk mengajukan banding.
Vonis mati Salehi semakin memperburuk citra Iran di mata internasional. Media Iran yang pro pemerintah berusaha menggunakan kerusuhan di kampus-kampus AS dan Prancis untuk mengalihkan perhatian dari pelanggaran Ham di Iran. Namun, vonis mati Salehi justru memicu lebih banyak kritik dan kecaman terhadap rezim Iran.
“Lihat apa yang terjadi di dunia. Di negara-negara barat, di Inggris dan Perancis, dan di negara-negara lain di Amerika Serikat, banyak orang yang keluar untuk meneriakkan slogan-slogan menentang Israel dan Amerika. Reputasi AS dan Israel telah hancur. Mereka benar-benar tidak punya solusi.” ujar salah satu pemrotes.
Banyak orang di seluruh dunia mnunjukan dukungan mereka untuk Toomaj Salehi. Aktivis, musisi dan masyarakat biasa turun ke jalan untuk menuntut pembebasannya. Salah satu aktivis Kanada, Kaveh Shahrooz, mengatakan bahwa Tomaaj menyuarakan suara mereka yang tidak bisa berbicara di Iran. Bakat, empati dan keberaniannya tidak dapat disangkal.
"Ada orang-orang di luar Iran di kota ini yang takut untuk berbicara dan Toomaj membicarakan mereka di dalam. Bakat dan empati serta kesadaran sosialnya sulit untuk disangkal dan keberaniannya sulit dipercaya serta keberaniannya menular.” ujar Kaveh Shahrooz, aktivis Kanada di Toronto.