Tegas! Putin Langsung Pecat Wakil Menteri Pertahanan yang Terjerat Kasus Korupsi

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin
Sumber :
  • news.com.au

Moskow – Seorang wakil menteri pertahanan Rusia didakwa menerima suap, dan terjerat skandal korupsi paling terkenal di negara itu sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina lebih dari dua tahun lalu.

Dubes Rusia Ungkap Alasan Negaranya Beri Suaka kepada Mantan Presiden Suriah Assad

Timur Ivanov diduga menerima suap setidaknya US$ 10.800 atau Rp 174,7 juta, menurut media pemerintah Rusia TASS.

Wakil Menteri Rertahanan dan pihak militer Rusia Timur Ivanov ditangkap atas kas

Photo :
  • The Standart
Saling Serang, Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara untuk Hancurkan Ukraina

Dia muncul di pengadilan Moskow pada hari Rabu, 1 Mei 2024, mengenakan pakaian militer lengkap saat dia berdiri di dalam sangkar kaca, ketika menjalani tuduhan korupsi untuk Kementerian Pertahanan. Jika terbukti bersalah, dia terancam hukuman 15 tahun penjara.

"Ivanov akan ditahan di pusat penahanan pra-persidangan setidaknya hingga 23 Juni, " tulis pengadilan Moskow di Telegram, dikutip dari CNN, Kamis, 2 Mei 2024.

Putin Akui Belum Bertemu Bashar al-Assad Sejak Digulingkan, Tegaskan Rusia Belum Kalah di Suriah

Pengacaranya, Denis Baluyev, mengatakan dia mengajukan banding atas kasus tersebut dan meminta agar Ivanov dijadikan tahanan rumah. Ivanov juga diberhentikan dari jabatannya di kementerian pertahanan, menurut sumber di kementerian.

Skandal ini meluas beberapa hari setelah penangkapan Ivanov pada hari Selasa, dengan dua pria lainnya ditahan.

Alexander Fomin, pemilik perusahaan konstruksi Rusia Olimpsitistroy juga ditangkap pada hari Kamis, karena dicurigai memberikan suap kepada Ivanov, kata layanan pers Pengadilan Kota Moskow. Pengadilan Basmanny di kota tersebut memberinya hukuman satu bulan 30 hari.

Pengusaha Sergey Borodin juga ditangkap, karena dicurigai terlibat dalam menerima suap, pada hari Rabu. Dia dijatuhi hukuman penahanan dua bulan, kata layanan pengadilan.

Ivanov, yang menjabat sejak 2016, dipandang sebagai arsitek senior perang Rusia di Ukraina dan sekutu dekat Menteri Pertahanan Sergey Shoigu.

Meski kabar hengkangnya Ivanov dari kementerian menyebar, namun namanya masih terdaftar di situs Kementerian Pertahanan sebagai menteri yang menjabat, dan tidak ada laporan pemecatannya.

Penangkapan tak terduga terhadap sekutu Shoigu mungkin akan kembali memberikan tekanan pada menteri pertahanan, yang telah dikritik karena caranya menangani invasi ke Ukraina. Yang paling tegas dilakukan oleh pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin pada bulan-bulan sebelum kematiannya tahun lalu. Meski mengalami kemunduran, Shoigu tetap dipertahankan di jabatannya oleh Putin.

VIVA Militer: Presiden Vladimir Putin dan Jenderal Sergey Shoigu

Photo :
  • pravda.com.ua

Jurnalis investigasi Rusia Andrey Soldatov mengatakan kepada CNN bahwa hal ini sejalan dengan “taktik” yang digunakan oleh FSB, dinas keamanan Rusia, di mana mereka menangkap seorang pejabat tinggi untuk menindak pelanggaran aturan di kementerian, lembaga, atau organisasi secara keseluruhan.

“Sekarang deputi tersebut akan diinterogasi secara ekstensif, tidak hanya mengenai dirinya sendiri, dan seharusnya memberikan bukti yang memberatkan mengenai tokoh-tokoh penting dalam organisasi tersebut,” kata Soldatov.

Tanggung jawab Ivanov juga mencakup rekonstruksi Mairupol, sebuah kota di Ukraina selatan yang dihancurkan oleh pasukan Rusia dalam pengepungan selama berbulan-bulan pada awal perang. Menteri tersebut sering terlihat memotong pita pada berbagai proyek konstruksi di kota tersebut ketika Rusia berupaya untuk memasang fasad Potemkin di kota yang dihancurkannya.

Gaya hidupnya yang mewah telah memberinya reputasi di Rusia dan, dengan itu dia berada dalam pengawasan dari Yayasan Anti-Korupsi (ACF), milik mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny.

Maria Pevchikh, ketua yayasan tersebut, mengatakan Ivanov memiliki salah satu pekerjaan paling menguntungkan yang bisa dimiliki di Kementerian Pertahanan Rusia, dan mengklaim invasi ke Ukraina telah membuatnya jauh lebih kaya.

Tahun lalu, Pevchikh mengatakan kepada CNN bahwa kekayaan Ivanov dengan aset termasuk rumah bersejarah di salah satu distrik termahal di Moskow didanai oleh korupsi.

Ivanov juga diberi sanksi oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Namun mantan istrinya, Svetlana Maniovich, terus menjalani kehidupan mewah di Eropa, seperti berperahu pesiar di Mediterania, bermain ski di Pegunungan Alpen, dan tinggal di Paris.

Dalam penyelidikan tahun lalu, ACF mengumpulkan foto seorang wanita yang tampaknya lolos dari pengawasan atas peran Ivanov di Ukraina, dan keuntungan ekstrem yang diduga telah ia peroleh.

Berdasarkan 8.000 email yang bocor, penyelidikan mengklaim bahwa Maniovich menghabiskan lebih dari US$ 100.000 (Rp 1,6 miliar) di toko perhiasan ternama Paris di Place Vendrome yang terkenal pada Maret 2022, ketika pengepungan Mariupol semakin ketat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya