Arab Saudi Tingkatkan Real Estate, Pembeli Terbanyak dari Indonesia

Bendera Arab Saudi.
Sumber :
  • Ist

Riyadh – Upaya Arab Saudi untuk menarik wisatawan dan meningkatkan pasar real estate di negara tersebut dapat didorong oleh demografi yang sebagian besar belum dimanfaatkan di wilayah selatan.

Andai Waktu Bisa Diputar, Mancini Tak Akan Tinggalkan Timnas Italia Demi Arab Saudi

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan konsultan real estate, Knight Frank, meskipun media barat memusatkan perhatiannya pada upaya kerajaan untuk meningkatkan pariwisata resor pantai mewah dan melegalkan alkohol, permintaan akan real estate mewah di Arab Saudi telah melonjak di kalangan masyarakat individu Muslim kelas atas yang bernilai (HNWI).

“79 persen responden Muslim HNWI kami ingin melakukan pembelian properti residensial di salah satu kota suci dalam lima tahun ke depan,” kata Knight Frank, dikutip dari Middle East Eye, Kamis, 2 Mei 2024.

Debut Pahit Arab Saudi di Gulf Cup 2024 usai Digilas Bahrain 3-2

Suasana Kota Mekah Jelang Wukuf

Photo :
  • VIVAnews/Umi Kalsum

Dia menambahkan bahwa anggaran rata-rata untuk pembeli potensial properti di Mekah mencapai US$ 5,5 juta atau setara dengan Rp 89 miliar, sedangkan pembeli di Madinah memiliki anggaran rata-rata sebesar US$ 4,6 juta atau Rp 79,4 miliar.

Bertemu Liga Muslim, Ketua MPR Sebut Prabowo Gembira Museum Rasulullah Dibangun di Indonesia

Knight Frank mengatakan bahwa Arab Saudi berada di pasar real estate mewah yang belum dimanfaatkan, karena harga rata-rata untuk vila di kedua kota tersebut mencapai US$ 600.000 (Rp 9,7 miliar) dan bahwa pasar tersebut dapat menyerap perumahan mewah yang jauh lebih tinggi.

“Selera HNYWI internasional terhadap rumah mewah di Kota Suci menyoroti peluang baru bagi pengembang dan investor,” kata para penulis.

Laporan tersebut menyurvei 506 HNWI, dengan 63 persen responden berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Turki. Negara-negara lain termasuk Aljazair, Irak, Iran, Pakistan, India, Malaysia, dan Singapura.

Di antara responden, 60 persen mengatakan motif utama mereka membeli rumah di Arab Saudi adalah untuk tujuan investasi, sementara 45 persen menyebutkan alasan budaya dan agama.

Kebanyakan warga Indonesia, Pakistan, dan Turki lebih memilih kota suci Mekkah, sementara mayoritas warga Aljazair lebih memilih ibu kota Saudi, Riyadh. Sejumlah kecil responden Iran mengincar rumah di kota pesisir Laut Merah, Jeddah.

Pembeli Muslim dari India dan Pakistan paling berminat melakukan pembelian.

Awal tahun ini, Arab Saudi meluncurkan visa tinggal premium baru yang menggarisbawahi upayanya untuk menjaring pembeli terkaya.

Saudi juga menawarkan tempat tinggal bagi pembeli real estat senilai setidaknya US$ 1,06 juta atau Rp 16,2 miliar dan menjadikannya salah satu yang termahal di dunia.

Sebagian besar umat Islam yang mencari rumah mewah di dua kota paling suci umat Islam juga ingin melihat tempat tinggal bermerek seperti yang menjamur di Uni Emirat Arab (UEA).

Mengunjungi situs bersejarah Saqifah Bani Saidah di Kota Madinah.

Photo :
  • MCH / Zaky Al Yamani

Pengembang di Dubai juga telah mendapatkan keuntungan dari melayani pembeli kaya, yang menginginkan real estate mewah yang terikat dengan nama merek, seperti Four Seasons, Bulgari, dan Armani.

Hampir sepertiga pembeli Muslim kaya yang mengincar rumah di Mekkah menginginkan real estat dengan merek terkenal seperti Versace, Ritz Carlton, dan Bulgari.

“Kami telah melihat investasi yang signifikan dan perluasan penawaran perumahan bermerek di seluruh kawasan, dan Arab Saudi kemungkinan akan menjadi salah satu pasar perumahan baru yang paling menarik,” kata laporan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya