Menteri Israel Ancam Kudeta Netanyahu Jika Tidak Ada Kesepakatan Pembebasan Sandera

VIVA Militer: Menteri Pertahanan Israel, Letnan Jenderal (Purn.) Benjamin Gantz
Sumber :
  • timesofisrael.com

Tel Aviv – Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, mengatakan bahwa pihaknya akan menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika tidak ada kesepakatan pertukaran sandera Israel, yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

Gantz menyebut bahwa Netanyahu tidak akan mempunyai hak untuk terus eksis jika menghalangi usulan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

“Memasuki Rafah penting dalam perjuangan panjang melawan Hamas. Pengembalian korban penculikan kami, yang ditinggalkan oleh pemerintah juga adalah hal yang mendesak dan jauh lebih penting,” kata Gantz, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa, 30 April 2024.

VIVA Militer: Jenderal Benny Gantz.

Photo :
  • VIVA Militer

“Jika para korban penculikan tidak kembali, para menteri yang memimpin pemerintah tidak akan memiliki hak untuk terus eksis dan memimpin kampanye (perang),” lanjutnya.

Meskipun ada peringatan internasional bahwa kampanye militer di kota Rafah paling selatan di Gaza akan berdampak buruk pada warga Palestina, Israel bersikeras bahwa serangan diperlukan dan akan terjadi.

Gantz, pemimpin Partai Persatuan Nasional yang berhaluan tengah, bergabung dengan pemerintahan darurat Netanyahu setelah 7 Oktober 2023.

VIVA Militer: Menteri Pertahanan Israel, Letnan Jenderal Benny Gantz

Photo :
  • freepressjournal.in
Isu Kelompok Rentan Mesti Bisa Dipertimbangkan Cagub dalam Programnya Jika Menang Pilkada

Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich juga mengancam akan melemahkan pemerintahan koalisi Netanyahu jika dia menerima proposal Mesir untuk gencatan senjata di Gaza.

Miris Lebih 200 Anak di Lebanon Tewas Akibat Serangan Brutal Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Doc: AP Photo)

Tolak Surat Perintah ICC Tangkap PM Israel Netanyahu, AS: Tergesa-gesa, Meresahkan

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) merilis surat penangkapan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024