Arab Saudi Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Arab-Eropa untuk Membahas Pengakuan Negara Palestina
- Anadolu Ajansi
VIVA – Arab Saudi menjadi tuan rumah pertemuan Arab-Eropa pada hari Senin 29 April 2024 untuk membahas pengakuan negara Palestina. Pertemuan yang diadakan di ibu kota Riyadh itu dihadiri oleh perwakilan 20 negara, lapor saluran berita Saudi Al-Ekhbariya.
“Kami memperbarui komitmen kami untuk menemukan solusi akhir konflik ini, mengakui Negara Palestina dan menarik dukungan untuk solusi dua negara,” terang Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan pada pertemuan tersebut.
Dilansir dari Anadolu Ajansi pada Selasa, 30 April 2024, ia memperingatkan bahwa rencana serangan darat Israel terhadap Rafah di Jalur Gaza selatan akan menyebabkan bencana.
Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide, menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, memberikan akses bantuan ke wilayah tersebut dan solusi dua negara terhadap konflik tersebut.
Pertemuan tersebut menyusul pertemuan enam negara Arab dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, untuk membahas solusi dua negara terhadap konflik Palestina-Israel.
Blinken tiba di Arab Saudi pada hari Senin kemarin untuk tur regional pertama yang juga akan membawanya ke Israel dan Yordania.
Sementara itu, Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.
Hampir 34.500 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 77.600 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Lebih dari enam bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur, mendorong 85% penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.