Pengungsi Gaza Ucapkan Terima Kasih pada Mahasiswa AS yang Memprotes Serangan Israel
- Anadolu Ajansi
Palestina – Ketika aksi demonstrasi pro Palestina terus meningkat di kampus-kampus AS, para pengungsi di Jalur Gaza menyampaikan pesan terima kasih atas solidaritas mahasiswa, dosen, dan pihak lain yang memprotes serangan Israel.
Dengan menggunakan sarana ekspresi terbatas yang tersisa di wilayah yang diblokade, di mana serangan Israel telah menewaskan lebih dari 34.400 orang, pria Palestina Abu Youssef Hamad menulis ucapan terima kasih dalam bahasa Inggris di tendanya.
"Terima kasih para siswa yang solidaritas dengan Gaza. Pesan anda telah diterima."
Berbicara kepada Anadolu Ajansi, Hamad, 43, mengatakan warga Palestina di Gaza tidak punya cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kami kepada para mahasiswa yang melakukan protes di Amerika selain menulis surat ucapan terima kasih di tenda kami.
“Kami berterima kasih kepada seluruh mahasiswa yang berdiri bersama kami dan menyatakan solidaritas mereka akibat perang genosida yang terjadi di Gaza,” ucapnya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang mendukung kami,” tambahnya.
Dia berharap para mahasiswa untuk terus melanjutkan demonstrasi sampai perang Israel yang menghancurkan Jalur Gaza sejak 7 Oktober berakhir.
Demonstrasi mahasiswa pro Palestina telah menyebar ke universitas-universitas terkemuka AS lainnya, termasuk California State Polytechnic University Humboldt, Universitas California Berkeley, Universitas California Selatan, Universitas Texas di Austin, Universitas Yale, Universitas Minnesota Kota Kembar, Swarthmore College dan Universitas Pittsburgh di Pennsylvania, Universitas Rochester di New York, Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Universitas Tufts, Perguruan Tinggi Emerson, Universitas Emory dan Universitas Michigan di Ann Arbor.
Sementara itu, Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober, yang menurut Tel Aviv menewaskan kurang dari 1.200 orang.
Hampir 34.400 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 77.400 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Tel Aviv dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.