Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza
- Anadolu Ajansi
Inggris – Sebuah kelompok kemanusiaan yang berada di Inggris sedang mengamati persenjataan Israel yang belum meledak di Gaza untuk memastikan keamanan di wilayah Palestina.
Anggota Humanity dan Inclusion UK bekerja sama dengan Handicap International di Gaza guna memeriksa dan menandai sisa-sisa ledakan perang Israel pada hari Minggu 28 April 2024 di Deir al-Balah, Gaza tengah.
Dilansir dari Anadolu Ajansi pada Senin, 29 April 2024, kelompok tersebut berkeliling ke lingkungan sekitar dan melakukan penilaian awal terhadap bom yang belum meledak di daerah tersebut.
“Kami di sini hari ini untuk menandai bom yang dijatuhkan dari udara yang mendarat di gedung di belakang kami,” kata salah satu anggota tim.
Mereka mengatakan bahwa pentingnya antisipasi yang harus dilakukan untuk menjaga dan mengamankan masyarakat setempat dari serangan Israel yang terjadi secara terus-menerus.
“Pertama-tama, kami ingin mengidentifikasinya. Kedua, kita perlu tahu apakah virus tersebut aman dan ketiga, kita perlu memprioritaskan kapan kita bisa menghapusnya dan menjaga semua orang di sekitar kita tetap aman,” tambah mereka.
Dengan menyampaikan pesan dengan jelas dan lugas, diharapkan masyarakat dapat memahami dan mendukung tindakan yang dilakukan.
“Penting untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa kami tidak menyentuh barang-barang ini, kami tidak bermain-main dengan barang-barang tersebut dan kami tidak menentang barang-barang tersebut. Kami melaporkannya ketika kami mengenalinya dan kemudian membiarkannya,” ujarnya.
“Dengan begitu kita bisa menjaga keselamatan orang-orang. Itu bukan mainan. Itu menghancurkan,” tambah mereka.
Sementara itu, Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Lebih dari 34.400 warga Palestina telah terbunuh dan ribuan lainnya terluka dalam perang brutal Israel, di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Lebih dari enam bulan setelah konflik, sebagian besar wilayah Gaza hancur, menyebabkan 85% penduduk di wilayah kantong tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida, dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.