Jenderal Pengkhianat Iran Mata-mata CIA Masih Berkeliaran Meski Diklaim Sudah Dieksekusi
Teheran – Mayor Jenderal Ali-Reza Asgari, seorang tokoh utama Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, diklaim dieksekusi oleh Teheran pada 2020 atas dakwaan menjadi mata-mata CIA Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari IRNA, Minggu, 28 April 2024, investigasi Iran International menyebut Jenderal Ali Reza Asgari masih hidup dan tinggal nyaman di Amerika dengan menggunakan nama baru.
Sebelum dipecat karena tuduhan pengkhianatan, Jenderal Asgari menjabat sebagai pejabat senior di IRGC dan wakil menteri pertahanan. Dia diduga membantu dalam pembentukan kekuatan Hizbullah di Lebanon.
Pada Desember 2006, ketika berada di Turki, Asgari tiba-tiba menghilang dengan meninggalkan dua istri, empat putri, dan seorang putra.
Selama bertahun-tahun, rumor yang beredar menyebut Mossad atau CIA menculik Asgari. Namun pada Juli 2020, pengadilan Iran secara resmi menuduhnya melakukan kegiatan mata-mata atas nama intelijen AS dan mengklaim mereka telah mengeksekusi sang jenderal karena pengkhianatannya.
“Pada tahun-tahun terakhir pengabdiannya, dia bergabung dengan CIA. Dia menjual informasi tentang rudal kami ke CIA dan mengambil uang dari mereka,” kata juru bicara Kehakiman Iran Gholamhossein Esmaili saat itu.
“Dia diidentifikasi, diadili dan dijatuhi hukuman mati," lanjut dia.
Kini, mengutip laporan investigasi dari Iran International, Asgari dilaporkan masih hidup dan bahkan hidup sejahtera di AS dengan identitas baru dalam program perlindungan saksi CIA.
Laporan tersebut mengutip tiga pejabat intelijen AS, sumber diplomatik senior Eropa, mantan komandan IRGC, kerabat istri Asgari, dan tiga mantan rekan Asgari. Menyusul perselisihan dengan rezim Iran, Asgari ditangkap pada akhir tahun 2002 atas tuduhan korupsi moral dan keuangan, sebelum disiksa secara brutal di penjara selama 18 bulan.
Dia terpaksa pensiun dini pada tahun 2004 ketika dia dibebaskan dari penjara. Dia menjadi seorang petani zaitun dan, pada saat yang sama, sangat kecewa dengan rezim Iran, menurut investigasi Iran International.
Setelah meninggalkan Teheran menuju Damaskus, Suriah, pada Desember 2006, Asgari tiba di Turki dan tidak pernah terdengar lagi kabarnya.
Pihak berwenang Iran melaporkan hilangnya jenderal tersebut ke Interpol pada 25 Januari 2007. Hal itu merujuk sumber menurut Iran International, dari pemerintah Turki. Namun alih-alih dieksekusi seperti yang diklaim otoritas peradilan Iran, dia diduga malah terus bekerja mengumpulkan informasi untuk AS.
Diperkirakan bahwa intelijen AS pertama kali merekrut Asgari di Thailand saat melakukan perjalanan pada tahun 2005. Setelah tiba di Turki, Asgari diduga setuju untuk bergabung dengan agen Amerika di pangkalan militer AS di Jerman.
Sumber tersebut juga mengungkap bahwa dua bulan kemudian, sang jenderal dikirim untuk memulai hidup barunya di Amerika dan membantu CIA melemahkan kapasitas nuklir Iran.
Menurut investigasi Iran International, meski bukan seorang ilmuwan nuklir atau pejabat penting, Jenderal Asgari kerap berikan 'tambang emas' informasi. Sang jenderal juga jadi bagian dari program rahasia CIA yang disebut 'Brain Drain'