Pejabat Israel dan Mesir Bertemu Diam-diam, Bahas Operasi Militer di Rafah
- thesun.ie
Tel Aviv – Para pejabat tinggi Israel dan Mesir mengadakan pertemuan rahasia di Kairo, pada Rabu, 24 April 2024, yang bertujuan untuk membahas rencana Tel Aviv untuk melakukan invasi ke kota Rafah.
Tiga pejabat senior Israel mengatakan bahwa kepala militer, Shin Bet Ronen Bar dan panglima militer Israel Herzi Halevi bertemu dengan kepala intelijen Mesir, Abbas Kamel, dan panglima militer Mesir Osama Askar.
Laporan tersebut muncul pada hari yang sama ketika seorang pejabat pertahanan Israel mengatakan bahwa Israel akan melancarkan operasi di Rafah segera setelah mendapat persetujuan pemerintah Israel.
Israel diketahui sedang mengembangkan rencana untuk mengevakuasi warga sipil dari kota yang sangat padat penduduknya.
Mesir juga telah menyatakan keprihatinannya atas kemungkinan masuknya pengungsi Palestina ke wilayahnya, setelah Rafah diserang dan berjanji tidak akan mengizinkan perpindahan massal warga Gaza ke gurun Sinai.
Washington pun telah berulang kali meminta Israel untuk memastikan evakuasi warga sipil yang aman dari Rafah, di mana operasi militer menimbulkan ancaman bencana kemanusiaan yang parah.
“Semua orang menunggu arahan Netanyahu untuk mulai mengevakuasi warga sipil dari Rafah. (Dokumen persetujuan itu) ada di mejanya. Dia perlu menyelesaikan masalah ini dengan Amerika dan Mesir,” kata salah satu pejabat Israel, dikutip dari The Cradle, Jumat, 26 April 2024.
Sebelumnya, pejabat AS dan Israel mengadakan pertemuan virtual pekan lalu untuk membahas rencana Rafah.
Keputusan untuk melancarkan operasi tersebut berdasarkan kondisi dan bukan berdasarkan waktu, dan terkait dengan situasi kemanusiaan di lapangan.
Para pejabat Mesir mengungkapkan pada 23 April 2024, bahwa rencana evakuasi Israel di Rafah hampir selesai.
Rencana tersebut akan memakan waktu dua hingga tiga minggu dan akan dilaksanakan melalui kerja sama dengan Washington, Kairo, dan negara-negara Arab lainnya, termasuk UEA.
Pasukan Mesir telah dikerahkan di Sinai utara dan di sepanjang perbatasan Gaza, dan berada dalam “kesiapan penuh” setelah diberi pengarahan oleh Israel mengenai rencana pembangunan Rafah.
Rencana evakuasi Israel melibatkan pemindahan penduduk sipil Rafah ke arah kota selatan Khan Yunis, serta daerah lain di Jalur Gaza.
Selain itu, tempat perlindungan dengan tenda, persediaan makanan, dan fasilitas medis juga telah didirikan.
Citra satelit yang diterbitkan baru-baru ini menunjukkan kompleks tenda besar di Khan Yunis dan pasukan Israel berkumpul di pangkalan militer dan pos terdepan di dekat Jalur Gaza, yang menandakan bahwa invasi ke Rafah mungkin akan segera terjadi.