5 Fakta Tersembunyi Hubungan Iran dan Israel, Pernah Seharmonis Ini

Detik-detik Serangan Israel ke Iran (Doc: Fox News)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Taheran – Hubungan antara Iran dan Israel kini memburuk setelah keduanya saling melakukan serangan langsung. Eskalasi konflik ini meningkatkan kekhawatiran akan timbulnya konflik regional yang lebih luas.

Dubes Rusia Ungkap Alasan Negaranya Beri Suaka kepada Mantan Presiden Suriah Assad

Konflik ini dimulai ketika Israel melakukan serangan udara pada 1 April di konsulat Iran di Damaskus, yang mengakibatkan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Iran tewas, termasuk dua jenderal IRGC.

Sebagai respons, Iran melancarkan serangan langsung, tindakan yang belum pernah dilakukannya sebelumnya. Ini merupakan pertama kalinya Teheran bertindak secara langsung setelah sebelumnya hanya mendukung kelompok milisi.

Saling Serang, Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara untuk Hancurkan Ukraina

Meskipun konflik ini berpusat di Palestina, dengan Iran memperingatkan Israel dan sekutunya bahwa perang dengan Hamas dapat meluas, hubungan buruk antara Iran dan Israel tidak bisa diabaikan. Meskipun demikian, pada masa lalu, keduanya pernah menjalin hubungan yang lebih dekat.

Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel untuk cegat rudal yang ditembakkan Iran

Photo :
  • AP Photo/Tomer Neuberg
Putin Klaim Rusia Evakuasi 4.000 Pejuang Iran dari Suriah setelah Assad Digulingkan

1. Hubungan Harmonis Pada Era Dinasti Pahlavi

Dilansir dari NPR, meskipun Iran diperintah oleh dinasti Pahlavi selama lebih dari setengah abad, hubungan bilateral Iran-Israel sama sekali tidak bermusuhan. Era Dinasti Pahlavi di Iran sendiri terjadi di sekitar tahun 1953 hingga 1979.

Pada masa ini juga Teheran adalah salah satu dari 11 anggota yang membentuk Komite Khusus Palestina (UNSCOP) yang bertugas menyelidiki penyebab konflik Mandat Palestina.

2. Iran Menjadi Negara Mayoritas Muslim yang Dukung Kemerdekaan Israel

Iran adalah negara mayoritas Muslim kedua yang mengakui Israel sebagai negara berdaulat setelah Turki. Setelah berdirinya Negara Israel pada Mei 1948, hubungan kedua negara ini menjadi semakin dekat. Israel memiliki delegasi tetap di Teheran yang berfungsi sebagai kedutaan de facto, sebelum pertukaran Duta Besar pada akhir tahun 1970an.

Padahal terdapat sekitar 30.000 warga Iran di Teheran berkumpul untuk memprotes pendirian Israel. Melihat kondisi ini, Ayotallah Abol-Ghasem Kashani mengkritik keputusan pemerintahnya untuk mengakui Israel.

3. Revolusi Iran Mengubah Hubungan Iran dengan Israel

Setelah Revolusi Iran dan jatuhnya dinasti Pahlavi pada tahun 1979, Iran mengambil sikap tajam anti-Israel. Iran memutuskan semua hubungan resmi dengan Israel. Kedutaan Besar Israel di Teheran ditutup dan diserahkan kepada PLO. Ayatollah Khomeini menyatakan Israel sebagai "musuh Islam" dan "Setan Kecil".

Amerika Serikat disebut "Setan Besar" sedangkan Uni Soviet disebut "Setan Kecil". Permusuhan ini lantas membuat kedua negara tersebut tak pernah akur selama beberapa dekade. Terlebih apabila Israel mengambil tindakan tegas pada Palestina, Iran akan jadi garda terdepan yang melancarkan dukungan pada palestina dan kritik terhadap Israel.

4. Israel dan AS Mengincar Nuklir Iran

Serangan rudal Iran mengarah ke Israel pada Sabtu malam (13/4)

Photo :
  • ArabNews

Setelah Iran menemukan sumber utama pembuatan senjata nuklir di awal tahun 2000-an, Israel dan AS langsung bergerak memperkenalkan virus komputer Stuxnet untuk untuk menargetkan mesin sentrifugal yang memperkaya uranium untuk program nuklir Iran. Serangkaian sabotase pun pernah terjadi.

5. Permusuhan Terus Tumbuh Selama Beberapa Dekade

Permusuhan ini tumbuh selama beberapa dekade ketika kedua belah pihak berusaha untuk memperkuat dan mengembangkan kekuatan dan pengaruh mereka di wilayah tersebut.

 Kini Iran mendukung jaringan “poros perlawanan” yang terdiri dari kelompok-kelompok politik dan bersenjata di beberapa negara, seperti Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman, yang juga mendukung perjuangan Palestina dan memandang Israel sebagai musuh besar.

Sementara itu, Israel telah mendukung berbagai kelompok yang menentang keras pendirian Iran. Ketegangan antara Iran dan Israel tidak hanya terbatas pada ideologi atau kelompok proksi.

 Keduanya diduga berada di balik serangkaian serangan panjang terhadap kepentingan satu sama lain di dalam dan di luar wilayah mereka, namun mereka secara terbuka menyangkalnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya