AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza
- jpost.com
Washington – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Rabu, 24 April 2024, bersiap untuk menandatangani paket bantuan yang telah lama tertunda, yang mencakup US$ 26 miliar atau setara dengan Rp 420,8 triliun untuk mendukung perang Israel di Gaza.
Tidak hanya untuk Israel, paket itu juga sebagian untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina.
Beberapa hari setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS, yang dipimpin Partai Republik menyetujui bantuan tersebut, paket bantuan yang lebih besar senilai US$ 95 miliar atau Rp 1,5 kuadriliun telah digelontorkan kepada sekutu lainnya, Ukraina dan Taiwan.
Senat yang dikuasai Partai Demokrat mengikuti langkah tersebut, dan menyetujuinya dengan dukungan bipartisan dengan hasil pemungutan suara 79-18, pada hari Selasa, 23 April 2024.
Selain bantuan militer untuk Ukraina dan Taiwan, langkah lainnya diambil untuk melarang TikTok di Amerika Serikat jika aplikasi media sosial populer tersebut tidak memutuskan hubungan dengan perusahaan induknya di Tiongkok.
“Saya akan menandatangani rancangan undang-undang ini menjadi undang-undang dan menyampaikan pidato kepada rakyat Amerika segera setelah rancangan undang-undang tersebut sampai ke meja saya besok, sehingga kami dapat mulai mengirim senjata dan peralatan ke Ukraina minggu ini,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The New Arab, Kamis, 25 April 2024.
Pengesahan RUU tersebut, yang juga memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza, Sudan dan Haiti, terjadi setelah berbulan-bulan perdebatan sengit di antara anggota parlemen mengenai bagaimana atau apakah bantuan itu akan membantu Ukraina mempertahankan diri.
Paket tersebut mengalokasikan US$ 26 miliar untuk Israel dan untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di Gaza.
Sekitar US$ 4 miliar (Rp 64,7 triliun)dari dana tersebut akan digunakan untuk melengkapi sistem pertahanan rudal Israel, sementara lebih dari US$ 9 miliar atsu Rp 145,6 triliun dari total dana tersebut akan digunakan untuk bantuan kemanusiaan di Gaza.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz berterima kasih kepada Senat AS karena menyetujui bantuan militer tersebut, dan mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan bukti nyata kekuatan aliansi dan mengirimkan pesan yang kuat kepada semua musuh Israel.