Setelah 9 Tahun, Jemaah Haji Iran Akhirnya Diperbolehkan Datang ke Mekah
- Istimewa
Riyadh – Setelah sembilan tahun, kelompok pertama jamaah haji Iran berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan umroh. Hal itu dilaporkan oleh media pemerintah Iran, IRNA.
"Kelompok jamaah umroh pertama berangkat dari Iran ke Arab Saudi melalui bandara Imam Khomeini di Teheran,” menurut laporan itu, dikutip dari Alarabiya, Kamis, 25 April 2024.
Mereka adalah warga Iran pertama yang menunaikan ibadah haji sejak Teheran dan Riyadh menyetujui kesepakatan yang ditengahi Tiongkok tahun lalu untuk memulihkan hubungan dan membuka kembali kedutaan masing-masing setelah lebih dari sembilan tahun.
Warga Iran secara resmi telah diizinkan kembali untuk menunaikan ibadah haji tahun lalu.
Sebagai informasi, Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada tahun 2016, menyusul serangan yang dilakukan pengunjuk rasa pro-rezim terhadap kedutaan besarnya di Teheran dan konsulatnya di Mashhad.
Media pemerintah Iran mengatakan dalam beberapa bulan terakhir bahwa jamaah haji akan dapat berangkat ke kota suci Mekah di Saudi untuk umroh. Meski demikian, tetap ada kesulitan teknis atas penundaan yang berulang kali terjadi.
IRNA menyebutkan total 5.720 jemaah umrah Iran direncanakan berangkat ke Arab Saudi tahun ini.
Duta Besar Saudi untuk Teheran, Abdullah bin Saud Alanazi, hadir di bandara bersama beberapa pejabat Iran untuk memberangkatkan rombongan jamaah pertama pada 22 April lalu.
Sebagai informasi, umat Muslim dapat melakukan ibadah umroh ke Mekah kapan saja sepanjang tahun, berbeda dengan haji, salah satu dari lima rukun Islam yang dilakukan pada tanggal tertentu menurut kalender Hijriyah.