Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?

Donald Trump dan Karen
Sumber :
  • istimewa

VIVA Dunia Proses persidangan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah berjalan sejak Selasa, 23 April 2024 kemarin. Seperti diketahui eks Presiden AS ini tersangkut dalam kasus uang tutup mulut atau penyuapan pada beberapa pihak, mulai dari bintang film porno Stormy Daniels hingga nama perempuan selanjutnya ada Karen McDougal.

Pasukan Turki Siaga di Perbatasan Suriah, Milisi Kurdi Jadi Incaran

Menurut dokumen pengadilan, ada pembayaran uang yang dilakukan atas nama Trump pada "Perempuan 1" - yang menurut bukti dia1 adalah Karen McDougal. Scroll untuk baca artikel selengkapnya.

Proses persidangan kasus uang tutup mulut Donald Trump telah memasuki minggu ini, dua pengacara bersiap untuk menginterogasi para saksi, dan yang paling masuk dalam daftar tersebut adalah mantan model Playboy, Karen McDougal .

PM Lebanon: Saya Yakin Trump Akan Berusaha Paksakan Solusi atas Masalah Palestina

Meskipun dakwaan Trump tidak secara langsung melibatkan Karen, potensi kesaksiannya menambah intrik dalam persidangan. McDougal adalah mantan model Playboy dan seperti halnya Stormy Daniels, dia mengklaim berselingkuh dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Trump.

Dia membeberkan bahwa perselingkuhannya itu telah berlangsung selama 10 bulan. Trump membantah terkait adanya kabar tersebut. Lantas, siapa sosok Karen McDougal itu?

Utusan Khusus Trump Yakin Konflik Rusia-Ukraina Tuntas Hanya dalam Beberapa Bulan

Siapa Karen McDougal?

Karen adalah mantan model Playboy dan mengklaim dirinya telah berselingkuh dengan Trump selama 10 bulan pada tahun 2006. Dia dituduh meminta pengacaranya Michael Cohen untuk menegosiasikan kesepakatan 'tangkap dan bunuh' dengan McDougal melalui tabloid AS National Enquirer. 

Tabloid tersebut diduga membayar model playboy itu sebesar $150.000 untuk hak atas ceritanya, yang diam-diam didanai oleh Trump melalui Cohen.

Tidak diketahui secara spesifik kesepakatan tersebut, Karen kemudian menggugat tabloid tersebut yang juga didenda $187.500 oleh Komisi Pemilihan Umum Federal karena mengeluarkan pembayaran dengan tujuan untuk mempengaruhi pemilu.

“AMI (pemilik National Enquirer) berbohong kepada saya, memberikan janji-janji kosong dan berulang kali mengintimidasi dan memanipulasi saya,” kata McDougal dalam sebuah 

"Saya hanya ingin mendapat kesempatan untuk meluruskan dan melanjutkan hidup saya, bebas dari perusahaan ini, para eksekutifnya, dan pengacaranya."

Bagaimana Kesaksian Karen akan Berdampak pada Kasus Trump?

Mantan penerbit tabloid populer the National Enquirer, David Pecker, akan ditanyai mengenai strategi tabloid “tangkap dan bunuh” yang berfokus pada taktik perusahaan yang secara rutin membayar untuk cerita-cerita memalukan yang tidak dipublikasikan. 

Cerita-cerita ini termasuk cerita anti-Trump yang dibeli dan tidak dipublikasikan.

Sebagai CEO AMI, pada tahun 2015 Pecker diduga bertemu Trump dan pengacara pribadinya, Cohen, untuk “membantu menangani cerita negatif tentang Trump” dengan membelinya dan tidak mempublikasikannya.

Mereka membuat rencana agar cerita-cerita yang merugikan tentang Trump, tidak dipublikasikan menjelang pemilihan presiden pada 2016.

“Kami menggunakan jurnalisme buku cek, dan kami membayar untuk laporan-laporan itu,” kata Pecker kepada para juri terkait masa kerjanya di National Enquirer. Pecker mengatakan bahwa dia membuat “keputusan akhir” terkait editorial dan apapun yang biayanya melebihi $10 ribu untuk satu laporan, yang harus disetujui oleh dirinya.

Fakta seputar cerita Karen akan membuktikan argumen jaksa penuntut bahwa Trump telah bekerja sama dengan tabloid untuk meniadakan berita negatif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya