8 Negara dengan Penurunan Tercepat di Asia

Sejumlah pengendara kendaraan bermotor mengalami kemacetan lalu lintas di Tol Dalam Kota dan Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta, Senin (18/5/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rifki N

VIVA – Asia, sebagai benua yang heterogen dan dinamis, menyaksikan perubahan ekonomi, sosial, dan politik yang cepat. Seringkali, negara-negara di Asia mengalami fluktuasi yang signifikan dalam berbagai indikator kunci seperti pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan stabilitas politik. 

Rapimnas Kadin Bakal Tindaklanjuti Hasil Kunjungan Luar Negeri Prabowo hingga Bahas Upaya Dongkrak Ekonomi RI Tumbuh 8 %

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah negara di kawasan ini telah mengalami penurunan yang cukup mencolok dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Berikut adalah delapan negara di Asia yang mengalami penurunan tercepat, berdasarkan laporan dari Insider Monkey.

8. Thailand

Bea Cukai Soetta Musnahkan 289 Handphone Sitaan, Ada iPhone 16

Krabi, Thailand.

Photo :
  • Instagram

Populasi Thailand saat ini berjumlah 71 juta jiwa, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 0,13% pada tahun 2022. Thailand telah mengalami penurunan pertumbuhan penduduk yang stabil sejak tahun 1965, dan diperkirakan akan terus menurun dalam beberapa dekade mendatang, mencapai -0,51% pada tahun 2050. Rata-rata pertumbuhan populasi tahunan antara tahun 2000 dan 2022 hanya sebesar 0,6%, menjadikan Thailand salah satu negara dengan penurunan populasi tercepat di Asia.

Bursa Asia Anjlok Tertekan Kenaikan Inflasi Jepang

7.Georgia

Georgia memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tahunan rata-rata -0,4%, dengan jumlah penduduk 3,7 juta. Laju pertumbuhan penduduk tahunan negara ini diperkirakan akan semakin menurun hingga -0,43% pada tahun 2050, dengan perkiraan jumlah penduduk sebesar 3,4 juta jiwa.

6. Azerbaijan

Azerbaijan memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tahunan rata-rata sebesar 1,1%, dengan jumlah penduduk 10,1 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk negara ini pada tahun 2022 adalah 0,04% dan diperkirakan akan turun menjadi -0,20% pada tahun 2050.

5. Cina

Ilustrasi warga China

Photo :
  • Pixabay

Tiongkok, negara dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, mempunyai jumlah penduduk hampir sama dengan India. Namun, angka ini mengalami penurunan yang konsisten sejak tahun 1965, menyusul penerapan kebijakan pengendalian populasi oleh pemerintah Tiongkok. Meskipun kebijakan-kebijakan ini telah dibatalkan, dampak jangka panjangnya telah berkontribusi pada penurunan populasi Tiongkok. Proyeksi menunjukkan bahwa pertumbuhan populasi negara ini diperkirakan akan semakin menurun menjadi -0,52% pada tahun 2050.

4. Korea Selatan

Republik Korea, atau Korea Selatan, mengalami penurunan pertumbuhan penduduk yang stabil selama bertahun-tahun, sebagian besar disebabkan oleh urbanisasi. Negara ini memiliki populasi hampir 51,7 juta saat ini, yang diperkirakan akan turun menjadi 45,7 juta pada tahun 2050. Tingkat pertumbuhan populasi diperkirakan akan mencapai -0,84% pada tahun 2050, menurut PBB.

3. Armenia

Armenia adalah negara dengan penurunan populasi tercepat ketiga di Asia, dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar -0,38%. Populasi negara ini, yang saat ini berjumlah 2,7 juta jiwa, mengalami penurunan sebanyak 10.000 jiwa antara tahun 2021 dan 2022. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap tenggelamnya populasi Armenia, namun penyebab utamanya adalah ketidakstabilan ekonomi, emigrasi, dan tingkat kesuburan yang rendah. Meskipun populasinya menurun, Armenia masih menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia.

2. Jepang

Jepang termasuk di antara 20 negara dengan penurunan populasi tercepat di dunia dan menempati peringkat kedua di Asia dalam hal penurunan populasi. Dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar -0,1%, Jepang mengalami penurunan tingkat pertumbuhan penduduk yang stabil selama bertahun-tahun. Tingkat pertumbuhan penduduk negara ini diperkirakan akan turun menjadi -0,68% pada tahun 2050.

1. Lebanon

Lebanon mengalami penurunan populasi yang signifikan sebesar -1,86% antara tahun 2021 dan 2022, yang mengakibatkan hilangnya sekitar 102.000 orang selama periode ini. Beberapa faktor berkontribusi terhadap penurunan ini, termasuk emigrasi dan ketidakstabilan keuangan. Lebanon mengalami penurunan populasi paling besar pada tahun 2019, dengan tingkat penurunan populasi sebesar -2,84%. Saat ini, negara ini menyandang predikat sebagai negara Asia yang mengalami penurunan angka kematian tercepat di dunia.

Sementara di Indonesia menduduki peringkat ke-15. Dengan jumlah penduduk 275 juta jiwa, Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata tahunan sebesar 1,1%. Tingkat pertumbuhan penduduk terakhir yang tercatat di negara ini adalah 0,64% pada tahun 2022, yang menandakan penurunan pertumbuhan penduduk. Proyeksi menunjukkan bahwa tren ini akan terus berlanjut, sehingga menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam laju pertumbuhan penduduk di tahun-tahun mendatang.

Presiden RI, Prabowo Subianto

Prabowo Bangga Indonesia Tak Pernah Gagal Bayar Utang Hingga Disegani Dunia

Presiden RI, Prabowo Subianto mengaku bangga Indonesia sebagai negara yang besar tidak pernah gagal bayar hutang (default). Dia membandingkan Indonesia dengan negara-nega

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024