Serang Israel, Uni Eropa Bakal Jatuhi Iran Sanksi
- insider.com
Uni Eropa – Uni Eropa pada Senin, 22 April 2024, sepakat untuk memperketat sanksi terhadap Iran sebagai pembalasan atas serangan Teheran terhadap Israel.
Menurut Iran, pihaknya secara sah menggunakan hak membela diri dengan menyerang Israel, setelah Tel Aviv mengebom Kedutaan Besar Iran di Suriah, pada 1 April 2024.
Sementara itu, sanksi terhadap Iran dirancang untuk mencegah ekspor suku cadang buatan UE yang digunakan dalam drone dan rudal balistik Iran.
Teheran diketahui menembakkan sekitar 300 rudal dan drone dalam serangannya terhadap Israel pada 13 April, merusak pangkalan udara dan pusat pengumpulan intelijen Israel, meskipun Tel Aviv mengerahkan sistem pertahanan rudal untuk menangis serangan Iran.
Blok Eropa sebelumnya menerapkan rezim sanksi yang menargetkan Iran atas dukungannya terhadap Rusia.
Menteri Luar Negeri UE, Lituania Gabrielius Landsbergis mengatakan bahwa diskusi mengenai sanksi sebagian besar membahas tentang suku cadang drone yang masih belum terkena sanksi, dan rudal balistik.
Para pejabat AS dan UE sebelumnya menyalahkan Teheran karena mengirim drone Shahed kamikaze buatan Iran ke Moskow untuk membantu Rusia dalam perjuangannya melawan Ukraina. Namun, Iran telah menolak tuduhan tersebut dan menyebut berita itu tidak berdasar.
Meskipun Iran memproduksi sebagian besar perangkat keras militernya di dalam negeri, Republik Islam masih membutuhkan komponen buatan luar negeri untuk program misilnya.
“Saya mendukung perluasan sanksi drone terhadap Iran secara faktual dan geografis, terkait pengiriman tidak hanya ke Rusia tetapi juga proksinya, dan termasuk rudal balistik,” kata Menteri Luar Negeri Austria, Alexander Schallenberg kepada wartawan di Luksemburg sebelum pertemuan UE untuk menyetujui sanksi baru tersebut.
Para menteri luar negeri Eropa juga mengatakan bahwa mereka akan memperluas upaya untuk menempatkan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam daftar organisasi teroris UE.
Berdasarkan hukum Uni Eropa, IRGC Iran harus diadili atas aktivitas teroris agar dapat melanjutkan penunjukan tersebut.
“Berapa banyak front yang perlu dibuka oleh Iran agar kita serius dalam memberikan sanksi kepada mereka?," Landsbergis bertanya.
Dia lebih lanjut menyatakan bahwa Republik Islam terlibat dalam mendukung serangan Rusia terhadap Ukraina.
Schallenberg menyebut pembicaraan mengenai penerapan sanksi terhadap IRGC adalah tindakan simbolis.
“Kami belum mendeklarasikan mereka sebagai organisasi teroris. Namun saya yakin jika langkah tersebut memungkinkan, maka kita harus mempertimbangkannya."
Mengenai serangan Israel terhadap konsulat Iran, UE menyuarakan kecaman, namun hanya dengan menyatakan keprihatinan dan menyerukan Tel Aviv untuk menahan diri.
"Ini tidak dapat diterima, hal ini perlu diklarifikasi oleh pemerintah Israel. Kami sangat prihatin dengan situasi ini dan itulah sebabnya kami meminta pemerintah Israel untuk mencoba menghindari eskalasi regional ini," ujar Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez.