UNICEF Desak Aksi Global untuk Melindungi Anak-Anak dari Senjata Peledak Mematikan
- Anadolu Ajansi
VIVA – Badan Anak-anak PBB pada hari Senin 22 April 2024 menyoroti perlunya tindakan mendesak untuk mencegah penggunaan senjata peledak di daerah berpenduduk padat, dengan menyatakan bahwa tindakan yang berarti dapat mengurangi separuh jumlah korban anak-anak dalam konflik di seluruh dunia.
“Antara tahun 2018 dan 2022, senjata peledak bertanggung jawab atas hampir setengah 49,8 persen dari lebih dari 47.500 kasus kematian dan kecacatan pada anak-anak yang diverifikasi oleh PBB, di lebih dari 24 zona konflik secara global. kejadian serupa terjadi di daerah berpenduduk padat,” kata pernyataan UNICEF.
Dilansir dari Anadolu Ajansi pada Selasa 23 April 2024, Wakil Direktur Eksekutif UNICEF Ted Chaiban menekankan dampak besar terhadap anak-anak.Ia mengatakan anak-anak dapat merasakan kesakitan-kesakitan pada aspek kehidupan mereka.
"Buktinya tidak dapat disangkal ketika senjata peledak digunakan di daerah padat penduduk, anak-anak sangat menderita, tidak hanya secara fisik tetapi juga dalam setiap aspek kehidupan mereka."
Chaiban menekankan pentingnya upaya internasional untuk mengatasi masalah ini, khususnya ketika negara-negara berkumpul di Oslo, Norwegia untuk konferensi internasional pertama yang menindaklanjuti Deklarasi Politik tentang penggunaan Senjata Peledak di Daerah Berpenduduk.
“Hal ini memberikan peluang penting untuk lebih melindungi anak-anak, keluarga mereka, dan komunitas dari konflik bersenjata,” kata Chaiban.
Menyoroti konsekuensi buruk selain cedera fisik, Chaiban menekankan perlunya tindakan internasional yang berkelanjutan. Hal itu menjadikan aspek kehidupan setiap anak di seluruh dunia akan terasa aman dan merasa terlindungi.
“Pencegahan adalah aspek penting untuk memastikan semua anak terlindungi,” tambahnya.
Pada dasarnya, seluruh anak di dunia ini membutuhkan keadilan dengan kehidupan mereka yang lebih baik tanpa adanya konsekuensi buruk yang akan menimpa mereka.