Kerjasamanya dengan Iran dan Rusia Disebut Sumber Kejahatan oleh AS, China Murka
- ANTARA/China Daily,
China – Pihak China pada pekan lalu mengeluarkan teguran keras kepada Amerika Serikat, setelah Ketua DPR AS Mike Johnson menyebut pemimpin negara tersebut Xi Jinping, serta presiden Rusia Vladimir Putin, dan Iran sebagai "poros kejahatan".
Pernyataan tersebut disampaikan Johnson berbicara kepada wartawan mengenai keputusannya untuk memberikan bantuan sebesar $90 miliar untuk Ukraina, Israel dan kawasan Indo-Pasifik Taiwan, setelah sebelumnya mengesampingkan bantuan untuk Ukraina.
“Saya percaya (Presiden China) Xi Jinping dan (Presiden Rusia) Vladimir Putin dan Iran benar-benar merupakan sebuah poros kejahatan,” kata Johnson sata diwawancara. “Saya pikir mereka berkoordinasi dalam hal ini. Saya pikir Vladimir Putin akan terus melakukan demonstrasi di Eropa jika dia diizinkan,” lanjutnya.
Pihak China tentu tak terima oleh perkataan tersebut dan memberi teguran keras. “Pihak China dengan tegas menentang dan memprotes keras pernyataan salah yang dibuat oleh beberapa orang di AS terhadap pemimpin China dan (kami) telah mengajukan pernyataan tegas kepada pihak AS,” kata juru bicara kedutaan China Liu Pengyu, melansir Newsweek, Selasa, 23 April 2024.
Liu mengatakan bahwa retorika seperti yang dilakukan Johnson itu telah mengancam hubungan antara AS dan China. “Kami mendesak AS untuk meninggalkan bias ideologis dan mentalitas Perang Dingin, berhenti mencemarkan nama baik para pemimpin China dan Partai Komunis China, menghentikan manipulasi politik yang tidak bertanggung jawab, dan mengambil tindakan nyata untuk memulihkan momentum stabilitas hubungan China-AS, bukan sebaliknya,” kata Liu.
Meskipun terjadi ketegangan di banyak bidang, mulai dari Taiwan hingga ekspor, hubungan Washington-Beijing telah mengalami stabilisasi dalam beberapa bulan terakhir, misalnya pembicaraan minggu ini antara Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan mitranya dari China, yang merupakan pembicaraan pertama mereka dalam hampir 18 bulan.
Seperti diketahui, beberapa tahun kebelakang, ketiga negara, Rusia, China dan Iran memang semakin menunjukkan kedekatan mereka, mulai dari militer, ekonomi dan lainnya. Bahkan, pada awal tahun ini, ketiga negara melakukan latihan militer bersama di Teluk Oman.
AS juga percaya bahwa Iran dan China membantu Rusia dalam perangnya dengan Ukraina.