Krisis Energi, Presiden Ekuador Umumkan Keadaan Darurat
- AP Photo
Ekuador – Presiden Ekuador, Daniel Noboa telah mengumumkan keadaan darurat selama dua bulan di negaranya karena krisis energi yang besar.
“Menetapkan keadaan darurat sehubungan dengan kerusuhan domestik yang serius dan bencana masyarakat di seluruh negeri, yang disebabkan oleh keadaan darurat di bidang energi listrik, guna menjamin kelangsungan pelayanan energi,” menurut keputusan presiden, dikutip dari The Sundaily, Senin, 22 April 2024.
Selain itu, polisi dan angkatan bersenjata Ekuador akan dikerahkan untuk menjaga infrastruktur energi selama keadaan darurat, yang akan berlaku selama dua bulan, untuk menggagalkan kemungkinan sabotase dan tindakan teroris.
Ekuador sedang menghadapi krisis energi yang besar akibat penutupan pembangkit listrik tenaga air di waduk kering, yang merupakan pembangkit listrik utama negara tersebut.
Pada hari Rabu, 17 April 2024, pemerintah mengajukan pengaduan ke kantor kejaksaan dengan latar belakang krisis energi di negara tersebut terhadap 22 pejabat senior kementerian energi dan pertambangan, termasuk mantan menteri Andrea Arrobo, yang diduga dengan sengaja menyembunyikan informasi penting untuk berfungsinya sistem energi negara.