Italia Sebut AS Sudah Diberitahu Israel Hal 'Penting' Ini
- washingtoninstitute.org
Tel Aviv – Amerika Serikat dikabarkan menerima pemberitahuan bahwa Israel berencana untuk melakukan serangan terhadap Iran pada Jumat 19 April 2024.
Dilansir dari NBC news, Senin, 22 April 2024, Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, menyatakan bahwa Washington menerima informasi tersebut hanya beberapa menit sebelum serangan dilaksanakan, tanpa diberikan rincian lebih lanjut.
"Amerika Serikat diberitahu dalam beberapa menit terakhir sebelum serangan diluncurkan," ujar Tajani, yang menjadi tuan rumah pertemuan menteri luar negeri G7 di Capri pada hari yang sama.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sementara itu menolak mengomentari serangan Zionis ke Iran. Blinken hanya mengatakan Washington tidak terlibat dalam operasi ofensif apapun.
"Saya tidak akan bicara mengenai peristiwa ini. Yang bisa saya katakan adalah kami dan semua anggota G7 fokus pada de-eskalasi," ujar Blinken saat konferensi pers, seperti dikutip AFP.
Serangan Israel ke Iran pada Jumat menjadi perhatian dunia hingga memaksa G7 mengubah agenda pertemuan mereka di hari itu untuk memberikan tanggapan.
Dalam pernyataan bersama, para menlu G7 mendesak semua pihak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Israel meluncurkan tiga drone ke pangkalan militer Iran di Kota Isfahan pada Jumat, meski telah diwanti-wanti Barat untuk tidak meningkatkan tensi di Timur Tengah.
Serangan Israel ini menyusul serangan Iran pada 13 April yang menembakkan ratusan drone dan rudal ke Israel sebagai balasan atas gempuran Zionis ke kedutaan besar Teheran di Damaskus, Suriah, 1 April lalu.
Israel tetap menyerang Iran padahal Teheran sudah bersumpah bakal menyerang brutal jika Israel berani menyerang balik.
Sejauh ini, Teheran tak menanggapi serius serangan drone tersebut. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian tak mau ambil pusing dengan serangan itu karena menurutnya peristiwa itu cuma "mainan yang biasa dimainkan anak-anak."
"Apa yang terjadi tadi malam bukanlah sebuah serangan. Itu lebih seperti mainan yang dimainkan anak-anak kami. Bukan (serangan) drone," kata Amirabdollahian dalam wawancara dengan NBC News.