Wow! AS Beri Bantuan Rp340 Triliun ke Israel dan Rp989 Triliun ke Ukraina
- foreignpolicy.com
Washington DC – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat secara resmi telah meloloskan paket bantuan legislatif senilai $95 miliar atau Rp1.530 triliun kepada Ukraina dan Israel, meskipun terdapat penolakan keras dari kelompok garis keras Partai Republik.
Tak hanya itu, AS juga memberi bantuan kepada pihak Taiwan, yang mana ditentang oleh pihak China.
Undang-undang tersebut diajukan pada hari Sabtu ke Senat yang mayoritas penduduknya Partai Demokrat, yang mengesahkan tindakan serupa lebih dari dua bulan lalu, melansir Al Jazeera, Senin, 22 April 2024.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden.
- AP Photo/Patrick Semansky.
Para pemimpin AS mulai dari Presiden Partai Demokrat Joe Biden hingga anggota Senat dari Partai Republik Mitch McConnell telah mendesak Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, untuk mengajukan usulan tersebut dalam pemungutan suara.
Senat diperkirakan akan meloloskan rancangan undang-undang (RUU) tersebut dalam pekan ini dan mengirimkannya ke Biden untuk ditandatangani agar resmi menjadi undang-undang.
RUU tersebut menyediakan sekitar $61 miliar atau Rp 989 triliun untuk mengatasi konflik di Ukraina, termasuk $23 miliar untuk mengisi kembali senjata, persediaan, dan fasilitas AS. Lalu, $26 miliar atau Rp340 triliun untuk Israel, termasuk $9 miliar atau Rp145 triliun untuk kebutuhan kemanusiaan ke Sudan dan Tahiti; dan $8 miliar atau Rp129 triliun untuk pihak Asia Pasifik, termasuk Taiwan.
Pihak penerima, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan rasa terima kasihnya, dengan mengatakan bahwa anggota parlemen AS bergerak untuk menjaga “sejarah di jalur yang benar” dengan mendukung negaranya setelah negara itu diinvasi oleh Rusia.
"RUU bantuan penting AS yang disahkan hari ini oleh DPR akan mencegah perang meluas, menyelamatkan ribuan nyawa, dan membantu kedua negara menjadi lebih kuat,” kata Zelensky dalam media sosialnya.
PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden
- New York Post
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan undang-undang baru AS tersebut “memperdalam krisis di seluruh dunia”. “Bantuan militer kepada rezim (Kyiv) adalah sponsor langsung terhadap kegiatan teroris,” sindir Zakharova melalui Telegram.
Belum ada pernyataan resmi dari Ukraina dan Taiwan.
Seperti diketahui, AS adalah sekutu kiat dari Ukraina dan Israel, yang mana kerap membuat marah pihak Rusia dan Palestina karena dianggap ikut campur dalam perang di masing-masing negara.
