Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel
- Moderate Rebels
Ankara – Pemerintah Australia mendesak warga negara mereka segera meninggalkan Israel dan wilayah Palestina yang diduduki. Desakan ini imbas memanasnya situasi Timur Tengah pasca serangan Israel ke Iran.
Dalam imbauan perjalanan yang diperbarui, Jumat 19 April 2024, Kementerian Luar Negeri Australia memperingatkan warganya bahwa serangan militer dapat mengakibatkan penutupan wilayah udara, pembatalan dan pengalihan penerbangan, serta gangguan perjalanan lainnya secara tiba-tiba.
"Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv dapat menangguhkan operasi karena meningkatnya kekhawatiran keamanan kapan saja, dan dalam waktu singkat,” bunyi pernyataan Kemlu Australia, dilansir Antara, Sabtu 20 April 2024.
Kementerian tersebut juga memperingatkan bahwa situasi keamanan dapat memburuk dengan cepat, tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.
Menurut media Amerika Serikat dan Iran, Israel melancarkan serangan di wilayah Iran, tetapi tidak ada laporan yang mengidentifikasi target serangannya.
Aksi Tel Aviv itu terjadi sebagai tanggapan atas serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada akhir pekan lalu.
Adapun serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap wilayah Israel itu sendiri dilakukan Teheran sebagai balasan atas serangan Tel Aviv terhadap konsulatnya di Damaskus, Suriah, pada awal April 2024.
Pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada CBS News dan ABC News bahwa Israel menggunakan rudal balistik untuk menyerang Iran.
Televisi resmi pemerintah Iran mengonfirmasi adanya "ledakan besar-besaran" di Provinsi Isfahan, tetapi mencatat bahwa tidak ada fasilitas nuklir yang terdampak atau menjadi sasaran.
Kantor Berita semi-resmi Mehr melaporkan bahwa tiga pesawat nirawak hancur di langit di atas Isfahan.
Militer Israel belum mengomentari laporan serangan tersebut tetapi mengatakan pertemuan untuk mendiskusikan isu keamanan saat ini sedang berlangsung di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv.