Meski Dilarang AS dan Barat, Israel 'Keukeuh' Akan Tetap Kembali Serang Iran

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • abc.net.au

Tel Aviv – Israel berkata bahwa mereka akan membuat keputusannya sendiri tentang rencana mereka untuk kembali menyerang Iran, ketika negara-negara Barat memohon agar Israel menahan diri dalam menanggapi serangkaian serangan dari Iran. 

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

Amerika Serikat, Uni Eropa, dan kelompok negara-negara industri G7 mengumumkan rencana untuk mempertimbangkan sanksi yang lebih ketat terhadap Iran, yang dipandang bertujuan untuk menenangkan Israel dan membujuk Israel agar menghentikan pembalasan atas serangan langsung Iran, melansir Al Jazeera, Jumat, 19 April 2024. 

Serangan tersebut adalah yang pertama setelah berpuluh-puluh tahun melakukan konfrontasi melalui perwakilan. 

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

Presiden AS Joe Biden

Photo :
  • X/Globe Eye News

Komunitas internasional, khususnya Barat, juga telah berulang kali mengeluarkan pernyataan yang mendesak Israel agar menahan diri dan tidak menanggapi pembalasan Iran, memperingatkan akan meningkatnya konflik. 

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

Pendekatan ini berbeda dengan pesan dari Barat mengenai serangan Israel di Gaza.

Serangan balik langsung dari Israel berisiko memicu perang regional yang lebih luas, dan berpotensi menarik banyak negara Barat yang mendukung Israel dan banyak pula negara kuat yang akan mendukung Iran, menurut ahli. 

Menanggapi tekanan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan mengambil keputusannya sendiri.

Iran mengatakan pihaknya menganggap masalah ini sudah selesai namun tanpa segan akan membalas lagi serangan jika Israel kembali menyerang negara mereka. 

Angkatan Udara Israel mengatakan pada Rabu malam bahwa jet tempurnya telah menyerang “infrastruktur teroris” Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon timur, memicu kekhawatiran tentang eskalasi lebih lanjut bentrokan di perbatasan utara Israel.

Seperti diketahui, pada Sabtu malam pekan lalu, Iran menyerang Israel sebagai pembalasan atas serangan udara Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Damaskus, Suriah pada tanggal 1 April. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Doc: AP Photo)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Serangan tersebut menewaskan 12 orang termasuk tujuh pejabat militer Iran. Menurut media pemerintah Iran, beberapa di antaranya adalah diplomat, meskipun duta besarnya, Hossein Akbari, dilaporkan tidak terluka.

Usai serangan tersebut, Iran berjanji, di bawah komando Raisi dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), untuk membalas serangan Iran tersebut. Terbukti, Iran memenuhi janjinya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya