Meski Tengah Perang, Kekuatan Militer Rusia Tumbuh 15%, Kok Bisa?

Presiden Rusia Vladimir Putin
Sumber :
  • X/Globe Eye News

Moskow – Meski kini tengah berperang dan menderita kerugian besar di Ukraina, militer Rusia dikabarkan berhasil bangkit kembali seperti sebelum perang dan diperkirakan akan makin kuat, kata Jenderal Chris Cavoli, Panglima Tertinggi Sekutu NATO dan kepala Komando Eropa AS. 

Wah.. Enggak Cuma Sama Rusia, TNI Juga Mau Latihan Perang Bareng Armada Militer China

"Mereka (militer AS) telah tumbuh kembali seperti sebelum perang,” kata Cavoli dalam Sidang Komite Angkatan Bersenjata DPR pada pekan lalu, melansir Insider, Kamis 18 April 2024.

"Mereka memiliki beberapa kesenjangan yang diakibatkan oleh perang ini, namun kapasitas mereka secara keseluruhan masih sangat signifikan, dan mereka bermaksud untuk meningkatkannya.” 

Rudal Nuklir Meluncur, Tentara Korut Siap Gempur Ukraina

VIVA Militer: Pasukan lintas udara Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF)

Photo :
  • csis.org

Komentar Cavoli tersebut semakin mempertegas pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Kurt Campbell, yang pada awal April berkata bahwa Rusia “hampir sepenuhnya kembali membangun militer mereka.” 

Nekat Menyusup ke Bryansk, Jebolan Marinir Amerika Jadi Mayat Dibunuh Pasukan Siluman Rusia

Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan Rusia kehilangan ribuan tank dan menyebabkan militer menderita setidaknya 300.000 korban jiwa, menurut beberapa perkiraan, namun Rusia sangat berhasil dalam membangun kembali pasukan daratnya, terutama dengan memperbarui, memperbaiki, dan memproduksi tank, ungkapnya.

Jumlah tank yang mereka miliki di Ukraina masih sama banyaknya dengan yang mereka gunakan pada awal perang,” kata Cavoli. 

Selain tank, jumlah kekuatan tentara Rusia juga bertambah sebesar 15 persen, dan negara tersebut bisa saja menjadi negara dengan militer terbesar di benua itu, katanya. 

Jumlah tentara Rusia telah melebihi jumlah ketika pertama kali menginvasi Ukraina pada tahun 2022. Namun ada pertanyaan mengenai kemampuan dan kualitasnya. 

Perang di Ukraina telah membuat beberapa elemen militer Rusia tidak tersentuh, dan Rusia tetap mempertahankan keunggulan penting tertentu dalam bidang industri, perlengkapan perang, dan tenaga kerja. 

Berbeda dengan Rusia yang membangun kembali militernya, Ukraina malah dengan susah payah harus berjuang untuk mempertahankan kekuatannya.

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • news.com.au

Keunggulan artileri Rusia atas Ukraina, misalnya, diperkirakan akan meningkat dari keunggulan tembakan 5:1 menjadi 10:1 dalam beberapa minggu mendatang seiring pasukan Kyiv menunggu dukungan dari AS, menurut Cavoli. 

Seperti diketahui, di bawah komando presiden Vladimir Putin, Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari 2024. Hingga kini, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kerap meminta bantuan dari negara besar lain, seperti AS, Inggris dah bahkan NATO. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya