5 Negara yang Bakal Jadi Medan Perang Jika Perang Dunia III Pecah, Indonesia Gimana?

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan PM Israel Benjamin Netanyahu
Sumber :

Jakarta – Isu mengenai kemungkinan terjadinya konflik bersenjata secara global atau perang dunia III selalu menjadi topik yang sensitif dan sering kali memicu diskusi yang sengit. Namun, kita harus selalu mengutamakan upaya untuk mempromosikan perdamaian global dan kerjasama antar bangsa.

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

Namun, mari kita periksa beberapa negara yang beberapa pengamat anggap memiliki potensi untuk menjadi panggung dari Perang Dunia Ketiga dalam skenario terburuk, serta alasan di balik pandangan tersebut. Negara-negara ini tersebar di beberapa wilayah, terutama di kawasan Timur Tengah.

1. Iran 

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan PM Israel Benjamin Netanyahu

Photo :

Isu mengenai program nuklir Iran serta perannya dalam konflik di Timur Tengah telah menjadi sorotan utama di kancah internasional. Ketegangan dengan Israel dan campur tangan militer di beberapa wilayah dapat mengakibatkan eskalasi konflik yang lebih serius.

Dubes Rusia Ungkap Alasan Negaranya Beri Suaka kepada Mantan Presiden Suriah Assad

Apalagi baru-baru ini Iran melayangkan serangan balasan secara brutal kepada Israel dengan menembakkan rudal dan drone ke arah Tel Aviv dan Yerusalem. Serangan tersebut adalah balasan karena Israel telah menyerang konsulat Iran di Suriah. 

2. Rusia 

VIVA Militer: Serangan artileri roket militer Rusia di Ukraina

Photo :
  • 19fortyfive.com

Rusia, dengan ambisi geopolitiknya, persaingan dengan NATO, dan kekayaan sumber daya alam, menjadi titik fokus sebagai potensi sumber konflik. Ketegangan dengan negara-negara Eropa Timur dan upaya ekspansi pengaruh di wilayah tersebut juga dapat memperburuk ketegangan global.

Konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina memiliki potensi untuk berkembang menjadi konflik skala global, terutama jika tidak ditangani dengan cermat. Dengan keberadaan senjata nuklir di tangan Rusia dan dukungan senjata nuklir dari negara-negara Barat bagi Ukraina, ancaman perang nuklir yang mengerikan menjadi semakin nyata.

3. Korea Utara 

VIVA Militer: Rudal balistik nuklir Korea Utara (Korut)

Photo :
  • nbcnews.com

Senjata nuklir Korea Utara telah memunculkan kekhawatiran global selama beberapa dekade. Potensi ancaman terhadap negara tetangga seperti Korea Selatan dan Jepang memiliki kemungkinan untuk memicu respons militer dan meningkatkan ketegangan di kawasan. Situasi di ini hanya bisa dihentikan sementara dengan gencatan senjata.

Sementara Korea Utara terus mengembangkan kemampuan senjata nuklirnya, Amerika Serikat yang memiliki senjata nuklir juga tetap menjadi jaminan keamanan bagi Korea Selatan. Adanya kemungkinan perang nuklir antara AS dan Korea Utara dapat membawa dampak yang meluas hingga mencetuskan konflik global.

4. Pakistan dan India

HAL Tejas milik India Vs JF-17 Thunder Pakistan.

Photo :
  • YouTube

Ketegangan antara Pakistan dan India terkait wilayah Kashmir serta riwayat konflik mereka menjadikan keduanya sebagai potensi pencetus perang di Asia Selatan. Kedua negara ini memiliki program senjata nuklir yang semakin memperkuat ancaman serius tersebut.

Konflik wilayah antara India dan Pakistan ini menjadi sumber ketegangan. Tidak hanya memiliki senjata nuklir, dua negara ini juga berbeda secara signifikan baik dari segi agama maupun ideologi. Dengan penduduk India yang beragama Hindu dan mayoritas penduduk Pakistan yang beragama Muslim, konflik di perbatasan kedua negara tersebut seringkali meletup. 

5. Taiwan 

VIVA Militer: Kapal perang Angkatan Laut China (PLAN) di dekat perairan Taiwan

Photo :
  • scmp.com

Sengketa kedaulatan antara Taiwan dan China memiliki potensi untuk mencetuskan ketegangan besar antara China dan sekutu-sekutunya, yang dapat membawa dampak konflik yang luas. Campur tangan negara-negara lain dalam memberikan dukungan kepada Taiwan juga bisa memperburuk situasi, meningkatkan kemungkinan terjadinya eskalasi konflik. 

Adalah penting untuk diingat bahwa menjaga perdamaian dan menggunakan diplomasi sebagai alat utama sangatlah krusial. Walaupun terdapat tantangan dan perbedaan pendapat, negara-negara di seluruh dunia harus bersatu untuk mencegah konflik global dan lebih mementingkan penyelesaian damai dalam menangani perselisihan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya