4 Serangan Brutal Iran dalam Operasi Janji Sejati untuk Menumpas Israel dan Sekutunya
- X
Jakarta – Iran telah melakukan serangan balasan terhadap Israel yang sudah melakukan serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024 lalu. Serangan ini menewaskan Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan senior Pasukan Quds IRGC, wakilnya, Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, dan lima perwira militer lainnya.
Akibatnya, Iran marah besar atas kematian mereka sehingga mempersiapkan rencana strategis yang cermat dan pelaksanaan yang sempurna untuk menjatuhkan rezim Israel dan pendukung Baratnya. Nah, berikut serangan Iran dalam Operasi Janji Sejati yang diluncurkan tepat sebelum tengah malam pada hari Sabtu dan berlanjut sampai hari ini.
1. Serangan Dunia Maya
Dilaporkan Press TV, beberapa serangan menggunakan drone dan rudal disertai dengan serangkaian upaya peretasan terhadap sistem listrik dan radar rezim Zionis. Hal ini mengakibatkan pemadaman listrik yang signifikan, terutama di daerah-daerah Tel Aviv, karena infrastruktur listrik menjadi target serangan siber yang besar.
Sebuah kelompok peretas yang dikenal sebagai "Cyber Av3ngers" dari Iran menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas pemadaman listrik yang terjadi di berbagai wilayah pendudukan. Mereka menegaskan bahwa serangan siber tersebut merupakan tanggapan terhadap tindakan rezim Zionis yang telah merugikan rakyat Palestina di Gaza.
2. Serangan Drone
Beberapa saat sebelum tengah malam, Iran memulai serangkaian serangan menggunakan drone dan rudal bunuh diri ke wilayah yang diduduki oleh Palestina. Tindakan ini menandakan bahwa kebijakan 'serang dan mundur' telah berakhir.
Sekitar pukul 23.00 waktu Iran, divisi penerbangan IRGC (Pasukan Garda Revolusi Islam) secara resmi memulai operasi militer sebagai pembalasan terhadap rezim Zionis. Mereka melancarkan setidaknya empat gelombang serangan menggunakan pesawat tak berawak.
Gelombang pertama melibatkan puluhan drone kamikaze Shahed-136, diperkirakan sekitar 100 unit, yang juga direkam oleh kamera pribadi di Iran dan Irak. Shahed-136 adalah jenis amunisi sayap delta yang memiliki kemampuan mengurangi deteksi dan jejak dengan jangkauan 2.000 km, serta membawa hulu ledak 50 kg.
3. Mengerahkan Rudal Balistik
Langkah berikutnya dalam respons militer adalah penggunaan serangkaian rudal jelajah dan balistik, bersamaan dengan serangan drone dan rudal oleh Poros Perlawanan dari berbagai negara seperti Irak, Yaman, dan Lebanon.
Meskipun dilaporkan bahwa beberapa rudal balistik adalah Kheibar Shekan, operasi ini sukses dilaksanakan. Kheibar Shekan, sebuah rudal balistik jarak menengah yang menggunakan bahan bakar padat dan memiliki jangkauan 1.450 km serta hulu ledak setengah ton, terkenal dengan kemampuan manuvernya yang tinggi ketika mendekati target.
4. Targetkan Fasilitas Militer
Seperti yang telah diuraikan dalam analisis sebelumnya oleh Press TV, target utama serangan tersebut adalah pangkalan militer rezim Zionis, mulai dari Dataran Tinggi Golan hingga gurun Negev.
Scott Ritter, seorang ahli militer AS, menyampaikan di platform X bahwa setidaknya tujuh rudal hipersonik telah menghantam Pangkalan Udara Nevatim tanpa ada yang berhasil dihentikan. Pangkalan udara ini terletak di wilayah gurun Negev dan digunakan sebagai tempat parkir pesawat F-35 Zionis yang terlibat dalam serangan teroris terhadap konsulat Iran di Damaskus.