Israel Diserang Iran, Netanyahu Tunda Invasi Darat ke Rafah

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • Menahem Kahana/Pool Photo via AP

Tel Aviv – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan menunda invasi darat ke Rafah, setelah serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran menghantam negara itu. Hal tersebut dilaporkan oleh media Israel.

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

"Penundaan operasi darat di Rafah terjadi setelah konsultasi dengan pejabat keamanan di Israel," kata saluran radio Israel, Kan 11, pada Minggu, 14 April 2024.

Melansir dari The New Arab, Senin, 15 April 2024, laporan tersebut menambahkan pemerintahan Netanyahu yakin bahwa operasi darat di Rafah akan mengakhiri perang di Jalur Gaza.

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu

Photo :
  • Abir Sultan/Pool Photo via AP

Sebagai informasi, Iran meluncurkan sekitar 350 rudal dan drone ke arah Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024. Serangan itu terjadi di tengah perang mematikan Israel di Jalur Gaza yang berlangsung selama lebih dari enam bulan.

Kondisi Gaza Makin Memprihatinkan, Gerakan Cinta dan Peluk Palestina Digaungkan

Serangan Iran itu dilakukan sebagai balasan atas serangan mematikan Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, awal bulan ini. Serangan tersebut telah memicu kekhawatiran internasional atas meningkatnya konflik yang lebih luas di wilayah Timur Tengah.

Laporan Israel muncul ketika tentara Israel mengumumkan penambahan dua brigade cadangan tambahan untuk kegiatan operasional di Gaza, setelah melakukan penilaian situasi.

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, seorang pendukung kuat perang di Gaza, telah menyerukan invasi ke Rafah dan kontrol atas Jalur Gaza, dalam sebuah unggahan di media sosial X pada hari Minggu.

“Meninggalkan garis merah Israel dan mengejar Hamas untuk mencapai kesepakatan hanya akan menghilangkan kesempatan untuk memulangkan semua tahanan,” ujar Smotrich.

Pekan lalu, Netanyahu bersikeras bahwa invasi darat ke Rafah akan tetap dilakukan, dan mengatakan bahwa tanggal serangan telah ditetapkan, namun tidak mengungkapkan kapan tepatnya.

“Kemenangan (atas Hamas) memerlukan masuknya Rafah dan melenyapkan batalion teroris di sana. Ini akan terjadi. Ada tanggalnya,” tutur Netanyahu.

Juru Bicara Militer, Daniel Hagari mengatakan, Tel Aviv juga mengklaim bahwa beberapa sandera Israel saat ini ditahan di Rafah. 

Sejumlah tawanan Israel masih berada di Gaza, meskipun gencatan senjata yang memungkinkan mereka kembali belum disepakati, karena Israel telah berulang kali menolak permintaan Hamas untuk penarikan total pasukan Israel dan diakhirinya perang.

Perdana Menteri Israel juga bersikeras melakukan invasi darat ke Kota Gaza selatan selama berbulan-bulan, meskipun ada seruan dari komunitas internasional yang menekankan dampak dari tindakan tersebut di Rafah, di mana setidaknya 1,4 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya