Maskapai Pesawat Terbesar di Timur Tengah Buka Kembali Rute Penerbangan Setelah Serangan Iran

Pesawat penumpang terbesar Airbus A380-800 milik maskapai Emirates
Sumber :
  • AP Photo/Aziz Shah

Tel Aviv – Maskapai penerbangan besar di Timur Tengah mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan operasi di wilayah tersebut, setelah membatalkan atau mengubah rute beberapa penerbangan ketika Iran meluncurkan puluhan drone dan rudal ke Israel dari Sabtu malam hingga Minggu, 14 April 2024.

Iran Bersiap Serang Balik Israel, Kata Penasihat Senior Ali Khamenei

Emirates Airlines, yang telah membatalkan beberapa penerbangannya dan mengalihkan rute lainnya karena penutupan sementara wilayah udara di wilayah tersebut, melanjutkan operasi terjadwal ke dan dari Yordania, Lebanon, dan Irak mulai Minggu sore, kata seorang juru bicara.

Qatar Airways juga melanjutkan layanan ke Amman, Beirut dan Bagdad, katanya dalam sebuah postingan di akun X, sementara Etihad Airways berencana untuk mengoperasikan layanan penumpang dan kargo terjadwal antara Abu Dhabi dan Tel Aviv, Amman dan Beirut mulai hari ini, 15 April 2024.

Perayaan Natal di Palestina Akan Dibatasi karena Serangan Israel di Gaza

Etihad memperingatkan bahwa ketika layanan kembali normal setelah penutupan sementara wilayah udara di seluruh wilayah Timur Tengah, mungkin masih ada risiko gangguan pada hari Senin.

“Beberapa penerbangan kami terkena dampak penutupan sementara sejumlah wilayah udara di kawasan ini,” demikian pernyataan Fly Dubai dari Uni Emirat Arab.

Serangan Udara Israel Sasar Pemimpin Senior Hizbullah di Beirut, Bagaimana Nasibnya?

Melansir dari Alarabiya News, serangan itu memicu pengumuman serupa dari Lebanon, Mesir dan Kuwait menyusul beberapa negara Arab dan mengumumkan penutupan sementara wilayah udara mereka.

Yordania, Irak dan Lebanon mengumumkan pada Minggu pagi, 14 April 2024, bahwa mereka telah membuka kembali wilayah udara mereka setelah serangan semalam, sementara maskapai penerbangan Israel mengatakan bahwa operasi kembali normal setelah Israel membuka kembali wilayah udaranya pada pukul 07.30 waktu setempat.

Secara internasional, grup maskapai penerbangan Jerman Lufthansa mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya menangguhkan penerbangan ke Amman, Erbil dan Tel Aviv hingga Selasa, 16 April 2024 dan penerbangan ke Beirut dan Teheran hingga Kamis, 18 April 2024, setidaknya menyusul kekerasan terbaru di Timur Tengah.

Kelompok tersebut, yang mencakup maskapai penerbangan utama Jerman serta maskapai penerbangan Swiss dan Austria, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka terus mengevaluasi situasi keamanan di Timur Tengah dan melakukan kontak dekat dengan pihak berwenang.

Perusahaan tersebut telah mengatakan pada Jumat lalu, 12 April 2024, bahwa mereka menangguhkan penerbangan ke dan dari Teheran hingga 18 April dan tidak akan menggunakan wilayah udara Iran selama jangka waktu tersebut.

Secara terpisah, penerbangan domestik dari Bandara Mehrabad di Teheran dan bandara di Shiraz, Isfahan, Bushehr, Kerman, Ilam, dan Sanandaj juga telah dibatalkan hingga Senin pagi, menurut Perusahaan Bandara dan Navigasi Udara Iran.

Hal itu dikarenkan wilayah udara barat negara itu tetap terlarang untuk penerbangan.

Wilayah di bagian timur dan barat Gaza Utara menyaksikan gelombang pengungsian warga Palestina pada Sabtu malam, 5 Oktober 2024, di tengah pemboman udara dan artileri intensif Israel, menurut laporan seorang wartawan Anadolu.

Iran: Wanita dan Anak Peremuan di Gaza Hadapi Kekerasan yang Belum Terjadi Sebelumnya

Iran menyerukan dunia untuk bertindak membela wanita dan anak perempuan Palestina di Gaza, yang serangan dan kekerasan yang belum pernah terjadi oleh rezim Israel.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024